PADANG-Tim beregu putra dan putri sepaktakraw Sumbar mengantongi tiket ke PON XX Papua 2020, setelah mengantongi medali perak di kualifikasi Pra PON di Sukabumi Jabar, 2-7 Agustus, Kualifikasi Pra PON yang dilaksanakan Hall ISTC Icuk Sugiarto Sukabumi itu tim sepaktakraw beregu hanya mampu sebagai runner up.
Di mana tim beregu putri Sumbar lebih awal mengantongi tiket ke PON setelah menjadi runner up saat bermain 1- 2 melawan Tim Putri dari Provinsi Bangka Belitung (Babel), Minggu (4/8/19). “Kemudian disusul tim beregu putra Sumbar mengantongi tiket ke PON XX di Papua setelah menyerah dengan skor 1-2 dari Tim Provinsi Riau,” ujar Pelatih Sepaktakraw Sumbar Syahril Bais, Selasa (6/8/19).
Dikatakan Syahril, langkah Sumbar ke final setelah menumbangkan tim Kepri dengan skor 2-1 diwarnai listrik mati di Pulau Jawa. Bahkan, official sepaktakraw Sumbar melakukan protes ke panitia pelaksana, karena panitia tidak siap dengan perkengkapan pertandingan. Masa iven selevel nasional pantia tidak mempersiapkan genset. Sehingga, pada set ketiga pertandingan terhenti karena listrik mati.
Sebab, pada laga melawan Tim Kepri di semifinal, Minggu siang (4/8/19) itu posisi skor sudah 1-1, namun pada set ketiga angka telah berpihak kepada Sumbar. Karena Sumbar 20 dan Kepri 15.
Tapi, kenyataannya listrik mati hingga sore. Bahkan, panitia baru bisa mendatangkan genset pada pukul18. 00 WIB. Parahnya, lagi panitia tiba-tiba ambil keputusan untuk mengulang set ketika ke kondisi angka 0-0 kembali. Sikap panitia ini spontan saja membuat tim official sepak takraw Sumbar protes ke panitia.
Walaupun secara regulasi itu benar adanya, akan tetapi panitia tidak mengantisipasi kondisi terburuk sejak awal. Karena alasan Sumbar untuk protes, karena poin “D” pada regulasi pertandingan, sarana penerangan harus memadai termasuk mempersiapkan genset kalau listrik. Kemudian ventilasi ruangan yang memadai.
Akan tetapi, setelah terjadi adu argumen dengan panitia, akhirnya official tim takraw Sumbar bersedia melanjutkan pertandingan set ketiga dengan posisi 0-0 kembali. Tapi, pada laga final melawan tim Riau, Senin (5/8) Sumbar hanya mampu menang satu set dan berakhir dengan skor 1-2 untuk kemenangan Riau. Sehingga Sumbar bersatetus runner up dan membawa medali perak pulang. Sehingga dengan sendirinya, sesuai dengan persyaratan KONI Sumbar, tim sepaktakraw bisa diberangkatkan ke PON di Papua tahun 2020, kalau mengantongi medali emas, perak dan perunggu.
Dikatakan Syahril, atlet yang diberangkatkan Kualifikasi Pra PON tersebut terdiri dari. Atlet putra, Syamsul Akmal, Riko Saputra, Zebrian, Afrido Chaniago, Zulfahmi, Roly Afriandi, Rino Dewantara, Hendra Hendika dan Rizki Adila. Sedangkan atlet putri, Ramayani, Riza Putri Anita, Amrina Rasada, Vivien Eddy, Sri Wahyuni Anisa, Rafika Sundari, Nining Sovia Wanda, Novita Afrina dan Sindi Ariani.
Selain didampingi Tim Manager yakni, Syauqi dan Sarminal SH, juga membawa tim pelatih Alizar T, Syahril Bais, Sabarudin dan Zumroni serta tim official yang digawangi Gatot Trismawan Joni April. Kemudian, wasit Erwan Effendi dan Yulfitri.
Ketua KONI Sumbar Syaiful SH mengatakan, alhamdulillah tim sepaktakraw beregu putra dan puti Sumbar mengantongi tiket ke PON XX di Papua tahun 2020 mendatang. “Kaena hal ini sesuai persyaratan KONI Sumbat Rabor beregu dan Tim yang atletnya mengantongi medali emas, perak dan perunggu pada kualifikasi Pra PON,” ujar Syaful.
Dikatakan Syaiful, sementara cabor beregu dan tim sepaktakraw Sumbar tekah menjawab persyaratan yang diberikan KONI Sumbar, untuk bisa berangkat ke PON Papua nanti. Namun, menjelang keberangkatan PON nanti atlet yang sepaktakraw diminta menjaga kondisinya dan prestasinya. (rjk)
Comment