PADANG-Wakil Gubernur Sumbar Drs Nasrul Abit Datuak Malintang Panai mengapresiasi anak nagari yang tergabung dalam Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Kuranji Padang dengan berbagai ide yang dilahirkan untuk pembangunan di nagari.
“Sehingga tidak saja melestarikan nilai nilai adat, budaya dan nilai nilai tradisional, juga sanggup melahirkan inovasi kreatif dalam membangun bangkitan ekonomi baru yakni pusat budaya dan kuliner Pauh IX,” ujar Nasrul Abit saat melaunching Pusat Budaya dan Kuliner Pauh IX Kuranji Padang di komplek Kantor KAN Pauh IX Kuranji, Selasa malam (23 /7 /2019).
Dikatakan Nasrul Abit, sehingga keberadaan FKAN saat ini betul-betul terasa oleh Anak Nagari Pauh IX , apalagi adanya pusat wisata budaya dan kuliner ini, dengan pola bagi hasil nagari Pauh IX bisa membangun nagarinya.
Hal ini merupakan kegiatan positif, karena bisa menangkap peluang sektor ekonomi. Kemudian, apresiasi terhadap anak Pauh IX yang msih melestarikan budaya dan tradisi walaupun Nagari ini berada di pusat. “Ini bagian dari Kreativitas anak nagari
Namun, ada ancaman yang membahayakan generasi muda seperti Narkoba. Ancaman ini harus bisa diminimlaisir anak Nagari, bagaimana anak jangan sampai terjerumus masuk ke dalamnya. Sehingga merusak fisik dan masa depannya.
Ormas Nagari FKAN Pauh IX Kecamatan Kuranji ini merupakan wadah bagi Anak Nagari yang memiliki torobosan dan inovasi baru dalam mendorong pelaksanaan pembangunan di nagari mereka dalam mensukseskan program pemerintah yang bertujuan untuk kesejahteraan anak nagarinya sendiri.
“Selama ini kita hanya menganggap budaya itu identik dengan tradisional, ternyata hari ini anak nagari Pauh IX adat budaya tetap dipertahankan dengan menampilkan kesenian-kesenian dan silat, ini suatu kearifan lokal yang kuat,” tutur Nasrul Abit.
Nasrul Abit mengharapkan pusat kawasan wisata budaya dan kuliner ini bisa menjadi bangkitan ekonomi masyarakat Pauh IX Kuranji yang baru dengan dukungan segala unsur dalam Nagari Pauh IX Kuranji. Termasuk dukungan pemerintah, pihak ketiga dan dukungan lainnya.
“Konsep ini layak kita jadikan percontohan bagi nagari lai di Kota Padang maupun nagari lainya di Sumbar dalam pengembangan ekonomi UMKM di Sumbar,” ucap Nasrul Abit.
“Harapan kami ke depan, tempat ini dapat semakin berkembang, jaga kualitas layanan dan kebersihan yang terpenting pertahankan nilai-nilai luhur yang menjadi semangat awal saat mendirikan pusat kawasan wisata budaya dan kuliner ini,” sambungnya.
Nasrul Abit menilai permasalahan sosial yang belakang ini kerap terjadi di tengah masyarakat menjadi perhatian serius adalah masalah narkoba yang harus disikapi seluruh pemangku kepentingan di provinsi itu.
“Dengan adanya kegiatan ini, anak nagari bisa terhindar dari berbagai macam pengaruh buruk penyakit masyarakat, seperti narkoba, judi dan minuman keras,” ujarnya.
Kata Wagub, pusat wisata budaya dan kuliner nagari Pauh IX menerapkan sistem dengan para pelaku usaha, yaitu penjual hanya menyediakan barang dagangan, sementara anak nagari menyediakan fasilitas mulai dari jasa pramusaji sampai dengan pembayaran listrik dan air.
“Ini merupakan wujud nyata dari penerapan konsep ekonomi kreatif, karena dari sini kita bisa melihat adanya pemberdayaan masyarakat, pertunjukan seni budaya tradisi dan ada penerapan sistem ekonomi kerakyatan.
Ketua FKAN Pauh IX Kuranji Padang Evi Yandri Rajo Budiman mengatakan, pembangunan pusat wisata budaya dan kuliner ini memang diperuntukan bagi warga Pauh IX Kota Padang. Tapi dengan mengumpulkan warga Pauh IX yang berjualan pakai gerobak di Lapau panjang untuk berjualan disini dengan cara bagi hasil.
“Alhamdulillah, banyak warga kami yang berminat, semoga sarana wisata budaya dan kuliner ini akan membawa keberkahan bagi anak Nagari Pauh IX,” ungkap Evi Yandri yang juga caleg terpilih DPRD Sumbar dari Partai Gerindra.
Kata Evi, keberadaan pusat budaya dan Kuliner Nagari Pauh IX ini merupakan ide dari anak nagari yang tergabung ke dalam FKAN dalam hal mewujudkan mimpinya.
Karena dalam mewujudkan pusat kuliner ini tidak terlepas dari mimpi anak nagari ini sejak dipimpinnya. Awalnya dimulai sejak tahun 2015 silam, dengan membangun Medan nan bapaneh. Di Medan nan bapaneh ini diramaikan dengan kegiatan olahraga setiap hari. Serta dilanjutkan dengan iven olahraga. Bahkan, anak Nagari ini yang telah memperkuat Timnas di Cabor Wushu.
“Bahkan, di sini ada sekolah cabor bola voli tanpa dipungut biaya se persen pun, ” ujar Evi.
Pusat ini dibangun dengan menghabiskan dana lebih kurang Rp2, 6 miliar. Ke depan anak Nagari Pauh IX ini akan mewujudkan Ormas yang mandiri secara finansial. Tidak itu saja pada masa mendatang akan diwujudkan lantai dasar Kantor KAN ini akan dijadikan galeri dan pusat oleh oleh. Baik Makanan maupun peralatan tradisional.
Ketua MPA KAN Pauh IX Kuranji Padang Irwan Basir Dt Rj Alam mengatakan, anak nagari harus mempu menunjukan jati diri sebagai tuan rumah di nagarinya sendiri. Ironinya, jangan pernah menjadi tamu di nagari sendiri.
“Parahnya lagi jangan sampai jalan dialih urang lalu, cupak diganti urang panggaleh,” ujar Irwan yang juga Kabid Banjamsos di Dinsos Sumbar ini.
Dikatakan Irwan, saat ini anak Nagari Pauh IX telah mampu memperlihatkan terobosannya dalam membangun nagarinya sendiri. Sehingga mampu berdiri di kaki sendiri, maka bisa tegak sama tinggi dan duduk sama rendah dengan anak Nagari lainnya di Kota Padang dan Sumber umumnya. Jangan lagi anak nagari dikota kotakan dengan kepentingan politik pragmatis sesaat. Sehingga menguntungkan sekelompok orang dan merugikan bagi Nagari.
Hadir dalam peresmian tersebut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumbar Zirma Yusri, Ketua KAN Pauh IX Suardi Datuak Rajo Bujang, Ketua FKAN Pauh IX Evi Yandri Rajo Budiman, Ketua Forum LPM se Kec Kuranji Irwan Basyir, SH, MH Datuak Rajo Alam dan para tokoh adat, serta masyarakat Pauh IX Kec Kuranji.(rjk)
Comment