Pendidikan

Wagub Sumbar, Mitigasi Efektif untuk Mengurangi Resiko Bencana

242
×

Wagub Sumbar, Mitigasi Efektif untuk Mengurangi Resiko Bencana

Sebarkan artikel ini

MENTAWAI — Mitigasi merupakan upaya untuk pengurangan resiko bencana cukup penting disampaikan ke masyarakat, karena bencana alam bisa saja terjadi kapan saja dan tidak dapat diprediksi.

Kondisi yang demikian sering mengejutkan masyarakat saat bencana tiba-tiba terjadi, karena ketidaksiapan masyarakat disebabkan karena kurangnya pengetahuan, pemahamam dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Drs. H. Nasrul Abit dalam acara Jambore Pengurangan Risiko Bencana (PRB) VI Tingkat Provinsi Sumbar  2019, yang digelar di bumi perkemahan Kawasan Wisata Bahari Mapadegat, Desa Tuapejat, Kepulauan Mentawai, Selasa (23/7/2019).

Nasrul Abit sangat gentol sekali mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap bencana, untuk itu dia menginggatkan, mitigasi sangat esensial, mengingat potensi bencana di Sumbar tinggi. Kurangnya edukasi mengenai mitigasi, dinilai menjadi dalang banyaknya korban jiwa setiap terjadinya bencana.

BACA JUGA  Wujudkan Madrasah Asri, MTsN 1 Padang Gelar Aksi Sabtu Bersih 

“Yang paling penting bagaimana kesadaran warga dalam mengetahui ancaman yang akan terjadi, kita sebagai pemerintah harus mensosialisasikan, bagaimana harus bersikap ketika ancaman terjadi,” kata Wagub Sumbar.

Salah satu yang dapat diupayakan untuk Pengurangan Risiko Bencana (PRB) bencana ini adalah dengan memperkuat mitigasi baik secara struktural melalui pembangunan fisik, seperti tempat evakuasi sementara, jalur evakuasi, membangun bangunan yang sesuai standarisasi yang ramah gempa, serta menjamin semua fasilitas dan mudah diakses, termasuk penyandang disabilitas.

“Seperti kita ketahui, biasannya yang paling berisiko berdampak adalah masyarakat tergolong miskin dan penyandang disabilitas, selain menimbulkan korban jiwa dan kerugian materil yang tidak sedikit,” ucapnya.

Untuk mengurangi tingkat risiko bencana, melindungi masyarakat dari kerugian yang besar, maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk Pengurangan Risiko Bencana berbasis komunitas/ masyarakat, pembentukan sistem penanggulangan bencana di tingkat masyarakat

BACA JUGA  Idra Putri, Plt Kepala MTsN 1 Padang  jadi Pembina Upacara Perdana Semester 1 TP. 22/23

Wagub Sumbar berharap melalui Kegiatan Jambore Pengurangan Resiko Bencana 2019 Sumatera Barat ini, bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat, bagaimana caranya menghadapi bencana, baik skala kecil maupun besar.

Wagub Sumbar juga memberikan apresiasi kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, yang merupakan ikon pariwisata Sumbar.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumatera Barat, Erman Rahman sebagai pelaksana kegiatan menyampaikan, Jambore PRB VI kali ini dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, merupakan kegiatan peningkatan kapasitas yang juga memberikan pelatihan dan pembinaan kepada KSB (Kelompok Siaga Bencana) yang terdapat di desa dan nagari tiap kabupaten kota di Sumbar.

Tahun ini dalam kegiatan Jambore Pengurangan Resiko Bencana ke-VI yang akan diperlombakan ada 3 macam seperti, manajemen posko, tekhnik fasilitasi dan kuis penanggulangan bencana yang melibatkan 400 orang dari kelompok siapa bencana (KSB) dari 15 kontingen kabupaten dan kota di Sumbar.

BACA JUGA  Psikologis Pejabat Eselon II Pemprov Sumbar Diuji

“Acara ini diadakan di Desa Mapadegat, Kecamatan Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Selama lima hari yang dimulai Senin 22 hingga Jumat 26 Juli 2019,” ungkap Kalaksa BPBD Sumbar.

Kegiatan ini bertujuan penguatan dan peningkatan kapasitas dalam kebencanaan, baik secara kelembagaan maupun ditingkat masyarakat dalam pengurangan risiko bencana, juga saling menyampaikan informasi disetiap daerah, dan juga ajang silaturahmi antar peserta KSB. (rel/rjk)

Comment