PADANG-Hingga kemarin, Sabtu (18/7/2020) pintu gerbang SMAN 5 Padang masih digembok masyarakat, walaupun sebelumnya sempat dibuka. Namun, karena tidak ada kesepakatan antara pihak sekolah dengan masyarakat, pagar gerbang sekolah Sabtu dinihari kembali digembok masyarakat.
Sementara, pendaftaran non manual yang bertajuk zong zonasi itu tidak akan mengakomodir puluhan anak nagari diterima di SMAN 5 Padang tersebut Karena puluhan anak-anak nagari itu bakal tersingkir di zonasi non online. Menurut informasi dari masyarakat tersebut gembok tak dibuka sebelum ada solusi tehadap puluhan anak nagari tersebut.
“Katanya masyarakat tak akan membuka gembok sekolah tersebut sebelum ada solusinya anak anak mereka bisa menuntut ilmu di SMAN 5 Padang ini,” ujar Sekum FKAN Pauh IX Kecamatan Kuranji, Indra Mairizal Rj Bujang SE, kemarin.
Dikatakan, sebelumnya Kamis (15/7 /2020) lalu, aksi yang sama juga sudah dilancarkan masyarakat yang berujung dialog. Namun, dialog tersebut menemui jalan buntu, tidak menemui titik temu. Dialog Kamis tersebut, dihadiri para tokoh masyarakat, kepala sekolah, anggota DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman, Camat, Kapolsekta, Danramil, pengawas dan lain lain. Namun, pertemuan yang dilakukan di ruangan kepala sekolah tersebut menemukan titik buntu.
Maka, tidak ada titik kesepakatan itu lalu penggembokan kembali terjadi, Sabtu. Bahkan, masyarakat mendirikan Posko di depan pintu gerbang sekolah itu. “Kami mengharapkan ada hati nurani dari pemangku kepentingan di Disdik Sumbar untuk memberikan ruang belajar anak anak di SMAN 5 Padang,” ujar Mawardi salah seorang orangtua murid. (rjk)
Comment