Nasional

Wagub Sumbar Ajak Orangtua  Bangun Komunikasi ‘Tiada Hari Tanpa Keluarga’

358
×

Wagub Sumbar Ajak Orangtua  Bangun Komunikasi ‘Tiada Hari Tanpa Keluarga’

Sebarkan artikel ini

PADANGPANJANG — Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengajak para orangtua jangan terlalu larut dalam kesibukan pekerjaan, usahakan bisa berkumpul dengan keluarga, sehingga lupa dengan tanggungjawabnya.

Hal ini disampaikan Wagub Sumbar Nasrul Abit pada pembukaan puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional  XXVI di Sumatera Barat (Sumbar) yang digelar di lapangan GOR Khatib Sulaiman Bancah Laweh, Padang Panjang, Rabu (17/7/2019).

Yang dihadiri  Walikota dan Wakil Walikota Padang Panjang, H. Nofrijal, SP. MA, Sekretaris Utama BKKBN, Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Sumbar Syafruddin, SH, M.Si, BKKBN se Sumbar dan para genre serta ratusan ibu-ibu PKK se Sumbar.

Dalam sambutannya Wagub Sumbar menyampaikan, di Sumbar ada pepatah mengatakan “Anak dipangku kamanakan dibimbiang”, dengan arti seorang lelaki Minangkabau harus bertanggung jawab dan peduli kepada kemenakannya (anak dari saudara perempuannya), selain tanggung jawab terhadap anak sendiri.

“Ini bukan berarti kita lalu lepas tangan dan menyerahkan semua ini kepada mamak saja, tetapi orang tualah harus bertanggungjawab atas keluarganya,” ungkap Wagub Nasrul Abit Datuak Malintang Panai.

Wagub Nasrul Abit meminta semua orang tua, agar lebih banyak menyediakan waktu dengan keluarga, “tiada hari tanpa keluarga” curahkan perhatian orangtua pada anaknya dan usahakan setiap hari harus ada momen kumpul dengan keluarga.

BACA JUGA  Dikunjungi Penglima TNI dan Kapolri, Ternyata Ini yang Disampaikan Mahyeldi

Wagub Nasrul Abit menyampaikan, semakin hari pecandu narkoba di Sumbar semakin meningkat, hal ini membuktikan banyaknya penangkapan oleh pihak kepolisian terhadap menyelundup narkoba di Sumbar.

“Saat ini Sumbar sudah drarurat narkoba, karena banyaknya penangkapan yang jumlah berkilo-kilo, sangat mengkuatirkan bagi kita semua,” kata Nasrul Abit.

“Mari bersama-sama membantu memberantas narkoba didaerah kita masing masing jangan hanya menitikberatkan pada pemerintah dan aparat karena kami terbatas. Apalagi, peredarannya terorganisasi dan tertutup,” sambungnya.

Wagub Nasrul Abit mengajak masyarakat untuk tidak takut melapor kepada aparat penegak hukum setempat apabila menemukan hal-hal yang mencurigai adanya penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekitarnya, termasuk adanya perilaku sex menyimpang seperti LGBT.

Kata Wagub, saat ini sedang menghadapi tantangan perilaku lesbian gay biseksual dan transgender (LGBT) di Sumbar terbanyak se Indonesia, yang jumlahnya semakin meningkat. Angka LGBT di Sumbar hampir mencapai 25.000 orang.

Menurut dia, LGBT menjadi salah satu penyebab penularan penyakit HIV atau AIDS. “Belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit HIV dan AIDS. Jika sudah terkena, tinggal menunggu ajal,” ujar Nasrul Abit.

“Kami juga tidak tinggal diam. Banyak upaya yang telah dilakukan. Mari kita manfaatkan momentum ini dengan meningkatkan peran dan kerja sama,” katanya.

BACA JUGA  Sampah Dijadikan Briket, Kemenko Marves bakal Fasilitasi Pembangunan RDF di TPA Aie Dingin

Oleh karena itu, Nasrul Abit mengimbau para orangtua untuk mengawasi pergerakan dan pergaulan anggota keluarganya. Selain itu, perlu kontrol orang tua pun mesti ditingkatkan, seperti memperhatikan kegiatan anak saat berada di lingkungan sosial.

Selanjutnya Wagub Nasrul Abit berpesan, agar orangtua selalu membina keluarga untuk menjadi keluarga sejahtera, mari cintai keluarga tentunta dengan cinta yang terencana, tiada hari tanpa komunikasi dengan keluarga dengan sentuhan orangtua bisa sejahtera lahir dan batin sebagaimana yang diharapkan.

“Selamat Hari Keluarga Nasional ke-XXVI, cintai keluarga, mari bangun komunikasi yang baik, jadikan keluarga yang terencana, supaya jadi keluarga yang bahagia dan sejahtera,” tutupnya.

Pada kesempatan tersebut Wakil Ketua TP-PKK Provinsi Sumbar, Ny. Hj. Wati Nasrul Abit, mengingatkan pada seluruh masyarakat Sumbar akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun keutuhan dalam keluarga.

Keluarga akan selalu menghidupkan, memelihara dan memantapkan serta mengarahkan kekuatan tersebut sebagai perisai dalam menghadapi persoalan yang terjadi.

Dalam penyelenggaraan Hari Keluarga Nasional XXVI 2019 erat kaitannya dengan penerapan empat pendekatan Ketahanan Keluarga, diantaranya :
Pertama, Keluarga Berkumpul (dengan meluangkan waktu antar keluarga tanpa disibukkan dengan gawai, televisi, atau alat elektronik lainnya).

BACA JUGA  Hanya Berselang Sehari, Bantuan Jokowi Langsung Diterima Mahyeldi

Kedua, Keluarga Berinteraksi (dimana semua anggota keluarga meluangkan waktu berkumpul dan saling bercengkrama), seperti dimeja makan atau diwaktu santai.

Ketiga, Keluarga Berdaya (dimana semua anggota keluarga dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk tidak bergantung pada pihak lain).

Keempat, Keluarga Peduli dan Berbagi (suatu kegiatan dimana keluarga yang lebih mampu memiliki kepedulian untuk berbagi kepada orang lain).

“Kalau kita perhatikan saat ini banyak disekeliling kita orangtua sibuk dengan kegiatannya sehari-hari, mulai dari pekerjaan, bahkan ada orangtua yang sibuk dengan gedgetnya, keberadaan HP tidak seharusnya membuat hubungan antara anggota keluarga menjadi renggang, justru bisa menambah kualitas komunikasi di keluarga kita,” tuturnya.

Menurut dia, masih adanya kasus penyalahgunaan narkoba, seks bebas, prevalensi penyakit menular seperti HIV atau Aids di kalangan remaja merupakan salah satu akibat dari pola pengasuhan yang salah dan minimnya komunikasi.

“Komunikasi antara orang tua dengan anak itu harus terus dijaga, jangan sampai terputus, orangtua harus terus mengawasi anaknya, apalagi kendali orang tua terhadap remaja masih longgar,” tambah Wati Nasrul Abit.

Peringatan HARGANAS  XXVI dengan tajuk ‘Hari Keluarga, Hari Kita Semua’ dan pesan inti ‘Cinta Keluarga. Cinta Terencana’. Merupakan momentum yang tepat dalam mensosialisasikan keutuhan keluarga. (rel/rjk)

 

Comment