AGAM – TNI terus melakukan berbagai upaya untuk membantu kesejahteraan masyarakat di berbagai wilayah. Salah satunya dengan menggunakan Bios44, yang multifungsi, baik digunakan untuk pelaku bidang pertanian, perikanan, hingga peternakan.
Kebermanfaatan Bios44 ini, sangat dirasakan oleh petani lele di daerah Nagari Koto Tangah, Tilatang Kamang, Kabupaten Agam Sumatera Barat (Sumbar). Apalagi setelah menggunakan Bios44 dari TNI ini, pertumbuhan lele yang dibudidayakan secara kelompok, semakin membaik dan panennya lebih cepat.
“Inovasi Bios44 yang ditemukan TNI ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama untuk menunjang pendapatan,” ujar Ketua Kelompok Budi Daya Lele Sangkuriang Jaya Agam itu, Elfi Yanto dalam Lomba Binter dari Pusterad dan anggota kelompok tani, Senin (24/6/2019).
Dalam pemaparannya di hadapan Danrem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, S.I.P dan Tim Penilai Lomba Binter itu, kelompok tani lele yang diketuainya sudah menggunakan Bios44 sejak bulan April yang lalu. Terbukti, setelah menggunakan Bios44 pertumbuhan lele lebih cepat.
Menurutnya, Bios44 sangat membantu percepatan tumbuhnya lele. Pasalnya, biasanya ketika benih lele dimasukkan di kolam pembesaran, untuk bisa dipanen setidaknya membutuhkan waktu 60 hingga 90 hari. Namun setelah pemakaian Bios44, lele bisa dipanen satu bulan lebih cepat dari biasanya.
“Pemakaian Bios44 ini April 2019, dan 17 Juni 2019 kemarin sudah bisa dipanen. Padahal waktu panen normalnya tanpa Bios44, seharusnya 26 Juli mendatang. Semakin cepat panen, tentu menunjang pendapatan,” ungkap Elfi.
Selain pertumbuhan yang cepat, dengan menggunakan Bios44 tidak perlu mengganti air, dikarenakan kondisi air lebih stabil dan dinetralisir produk Bios44byang dilarutkan. Bagi yang menggunakan kolam terpal, memerhatikan dan menjaga kondisi air sangatlah penting untuk pertumbuhan lele, agar tumbuhnya cepat dan lebih sehat.
“Dalam bertani lele, pemilihan bibit dan menjaga kondisi air sangat penting. Apalagi setelah menggunakan Bios44, nafsu makannya bertambah, tumbuhnya sangat cepat, dan ukurannya lebih besar,” jelasnya.
Ia menyebutkan, ukuran lele yang menggunakan Bios44 ini jauh lebih besar. Hal itu setelah melakukan panen bersama Dandim 0304/Agam 17 Juni lalu. Bahkan, ukurannya bisa mengalahkan bibit lele tanpa menggunakan Bios44, yang 20 hari lebih dimasukkan ke kolam pembesaran.
Dikatakannya, lele yang menggunakan Bios44, ukurannya hanya 2 sampai 4 ekor per kilogram, dan cuma 10 persen berukuran kecil. Sementara lele tanpa menggunakan Bios44, ukuran terbesarnya 4 sampai 6 ekor per kilogram, ukurannya 20 persen kecil. Maka perbedaan hasil menggunakan Bios44 dinilai jauh lebih memuaskan.
“Jadi bagi kami petani lele, menggunakan Bios44 sangat menghemat waktu, biaya produksi, tenaga, dan untungnya lebih besar,” akunya.
Komandan Korem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, SIP sangat mengapresiasi Kelompok Budi Daya Lele Sangkuriang Jaya Agam tersebut, yang telah yakin menggunakan Bios44 untuk menunjang pendapatan. Apalagi, Bios44 memang program untuk mensejahterakan masyarakat.
“Bios44 ini memang bagus dan kegunaannya multifungsi. Bisa untuk bidang pertanian, peternakan, hingga perikanan, bahkan untuk menetralisir air sungai,’ sebut Kunto.
Atas keberhasilan Kelompok Budi Daya Lele Sangkuriang Jaya Agam ini, Kodim 0304/Agam masuk dalam penilaian Lomba Binter TNI AD Tingkat Nasional 2019, untuk mewakili Kodam wilayah Sumbar. Hal ini dikarenakan Kodim 0304/Agam mampu membina masyarakat tani, terutama dalam penggunaan Bios44 sebagai pupuk unggulan.
“Pupuk Bios44 ini memang audah menjadi keunggulan bagi petani wilayah Kodim 0304/Agam, dan hampir terbesar di seluruh Indonesia,” ujar Dandim 0304/Agam Letkol Inf. Victor Andhyka Tjokro waktu itu.
Sementara Dirbindiklat Pusterad, Kolonel Inf. Taufik Shobri, mengatakan penilaian Binter ini dimaksud untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja TNI AD yang sudah dilaksanakan oleh satuan komando kewilayahan. Lomba Binter ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali, yang diklasifikasikan sesuai tipe wilayah Kodim masing-masing.
“Binter fungsinya sangat penting mewujudkan kemanunggalan antara masyarakat dengan pemerintah. Jadi ini iuga sarana kompetisi antar Satkowil Tingkat Kodim, khususnya dalam pembinaan teritorial, baik program maupun non program, dan pembinaan satuan serta kerjasama dengan Forkopimda atau komponen lainnya,” pungkas Taufik. (why)
Comment