PADANG – Wali Kota Padang Fadly Amran meninjau Terminal Tipe A Anak Air di Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kamis (30/10/2025).
Kedatangannya disambut Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sumatera Barat Deddy Gusman bersama jajaran.
Fadly menegaskan komitmen Pemko Padang dalam mengoptimalkan fungsi Terminal Tipe A Anak Air agar dapat dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat dan pelaku transportasi.
“Kita ingin terminal ini berfungsi optimal sebagai pusat aktivitas transportasi antar kota dan antar provinsi. Saat ini baru dua koridor Trans Padang yang masuk. Ke depan akan ada penambahan koridor dan armada agar pelayanan semakin baik,” ujarnya.
Ia juga menekankan peningkatan kualitas pelayanan publik di kawasan terminal sebagai prioritas utama. Terminal yang bersih, aman, dan nyaman menjadi faktor penting menarik minat masyarakat menggunakan transportasi umum.
“Terminal harus bersih, aman, dan nyaman agar masyarakat tertarik berkunjung untuk menggunakan transportasi umum. Kami juga mendorong pelebaran akses jalan menjadi dua jalur demi kelancaran transportasi menuju terminal. Semoga upaya ini dapat direalisasikan dan turut didukung Kementerian Perhubungan,” tambahnya.
Kepala BPTD Sumbar Deddy Gusman menyambut baik dukungan Pemko Padang dalam menghidupkan Terminal Tipe A Anak Air. Ia menilai kerja sama lintas instansi penting agar terminal berfungsi optimal.
“Kami sangat mengapresiasi kedatangan Wali Kota Padang beserta jajaran kali ini. Sinergi antara BPTD, Pemko Padang, dan Pemprov Sumbar menjadi kunci agar Terminal Tipe A Anak Air lebih hidup, ramai, dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Deddy menjelaskan, saat ini Terminal Anak Air sudah melayani rute antar kota antar provinsi (AKAP) dengan sejumlah bus yang rutin beroperasi. Namun, masih terdapat kendala di lapangan terutama pada akses jalan menuju terminal yang perlu diperlebar agar kendaraan besar dapat melintas dari dua arah.
“Kami berharap rencana pelebaran jalan menuju terminal menjadi dua jalur empat lajur bisa segera terealisasi. Panjang jalan yang perlu dilebarkan sekitar satu kilometer. Namun kendalanya ada pada anggaran pembebasan lahan dan pembangunan,” ungkapnya. (Bdr)







