PADANG – Tanah longsor menerjang kawasan pemukiman warga di Jorong Sigiran, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Peristiwa yang terjadi pada Senin (23/12/2024) pukul 12.45 WIB ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut.
Material longsor berupa campuran lumpur, kayu, dan bebatuan menimbulkan kerusakan signifikan pada lima bangunan, yakni empat rumah warga dan satu bengkel.
Dampak longsoran mengakibatkan kerusakan struktural pada dinding rumah, sementara material tanah dan puing-puing masuk ke dalam bangunan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Budi Perwira Negara, menyampaikan bahwa bencana ini mengakibatkan 22 jiwa terdampak.
“Beberapa warga terpaksa mengungsi ke rumah tetangga dan keluarga terdekat untuk mengantisipasi potensi longsor susulan,” ungkapnya.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (PUSDALOPS-PB) BPBD Kabupaten Agam, penanganan bencana segera dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari personel BPBD Kabupaten Agam, TNI, perangkat nagari, dan masyarakat setempat. Tim tersebut telah melakukan pendataan korban dan pembersihan material longsor.
“Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Agam untuk mobilisasi alat berat. Hal ini diperlukan untuk membuka akses jalan yang tertutup material longsor,” jelas Budi.
Kondisi darurat ini memunculkan beberapa kebutuhan mendesak, antara lain alat berat untuk pembersihan material, selimut untuk pengungsi, dan pasokan bahan pangan bagi warga terdampak.
Pihak berwenang terus berupaya memenuhi kebutuhan tersebut sembari melanjutkan proses pembersihan lokasi bencana.
Hingga berita ini diturunkan, proses pembersihan material longsor masih berlangsung di tengah kondisi cuaca hujan sedang. Pasokan listrik di lokasi kejadian juga dilaporkan padam akibat dampak bencana tersebut.
BPBD Kabupaten Agam menghimbau masyarakat setempat untuk meningkatkan kewaspadaan. “Mengingat curah hujan yang masih tinggi, kami meminta warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya longsor susulan,” tegas Budi. (*/Bdr)
Comment