Peristiwa

Menteri PUPR Targetkan Perbaikan Infrastruktur Pascabencana Sumbar Selesai 2 Minggu

485
×

Menteri PUPR Targetkan Perbaikan Infrastruktur Pascabencana Sumbar Selesai 2 Minggu

Sebarkan artikel ini
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengunjungi beberapa infrastruktur di Sumbar yang rusak akibat banjir dan tanah longsor.ist

PADANG – Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuik Hadimuljono menargetkan pengerjaan ifrastrtuktur terdampak banjir dan longsor selesai dalam 2 minggu. Sedangkan untuk pembersihan paling lambat selesai dalam satu minggu.

Hal itu disampaikannya saat mengunjungi titik longsor dan infrastruktur yang rusak akibat banjir Senin (11/3). Pada kunjungan ini, Menteri PUPR Basuki meninjau langsung sejumlah titik parah akibat banjir. Seperti rusaknya jembatan menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM), jalan terban di Tarusan dan tertimbunnya badan jalan di Kampung Tanjung, Nagari Duku Utara, Pesisir Selatan.

Untuk penanganan, pada tebing-tebing sungai yang terban akibat banjir akan dipasang pengaman tebing (sheet file). Sementara untuk pembersihan material yang menimbun badan jalan, Mentri Basuki menargetkan selesai dalam waktu 1 minggu.

Gerak cepat itu agar konektifitas antar kabupaten dan kota di Sumbar kembali normal. Terutama di Pesisir Selatan.

Baca Juga:  Bukittinggi Tertinggi Dikunjungi Wisatawan dari Daerah Lain di Sumbar

“Kita ingin cepat, karena terlalu lama kasian masyarakat. Pembersihan minimal dalam 1 minggu ini harus selesai,”ujarnya.

Menurutnya keberadaan jalan Padang-Painan sangat vital. Karena satu-satunya jalan yang menghubungkan Sumbar dengan Bengkulu.

“Jika ini putus lama, sangat berdampak pada distribusi bahan bakar minyak (BBM) yang berada di Bungus. Sehingga harus memutar ke Kerinci,” katanya.

Basuki mengatakan dirinya bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan berkolaborasi dalam penanganan tanggap darurat. Sehingga semua akses yang terganggu akibat banjir dapat diatasi dengan cepat.

Dikatakannya, Kementrian PUPR bertanggungjawab untuk menangani sarana prasarana, umum, jalan dan jembatan. Sedangkan terkait korban bencana dan bantuan nantinya ditangani BNPB.

“Intinya saya bertanggungjawab untuk sarana umum. Seperti, air minum, perumahan, jalan dan jembatan. Terutama konektifitas antar daerah yang terdampak bencana,”ulasnya.

Baca Juga:  Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas Sejauh Tiga Kilometer

Diakuinya, dengan kondisi geografis Sumbar yang dengan tebing bukit, langsung ke jalan, kemudian di bawahnya ada sungai. Kondisi itu membuat kondisi jalan dan jembatan rawan rusak akibat banjir.

“Saya rasa geografisnya, tebing, jalan dan sungai. Aliran air permukaan (run off) nya cepat,”tambahnya.

Menurutnya, kondisi hutan Sumbar cukup terawat dengan baik. Hutan masih hijau, air jernih jika tidak hujan. Dengan gambaran itu daerah serapannya masih baik.

“Dengan kejadian ini. Penyebabnya hanya ada dua, pertama bisa karena adanya pembalakan liar, atau memang curah hujan yang ekstrem. Lebih dari 150 mili meter per hari. Sementara informasi yang saya dapat curah hujan mencapai 400 mm perhari, ini sudah sangat ekstrem,”paparnya.(Bdr)