Nasional

Naik Menjadi 25,2 Persen, Angka Stunting Sumbar Lebihi Rata-rata Nasional

598
×

Naik Menjadi 25,2 Persen, Angka Stunting Sumbar Lebihi Rata-rata Nasional

Sebarkan artikel ini
Wagub Audy saat membuka kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 di Hotel Rocky, Rabu (20/12/2023).Ist

PADANG – Angka prevalansi stunting Sumbar mengalami kenaikan. Kenaikan itu juga melebihi rata-rata nasional.

Hal itu diungapkan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy saat membuka kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 di Hotel Rocky, Rabu (20/12/2023).

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, prevalensi balita stunting Sumbar tercatat sebesar 25,2 persen.

Sebelumnya pada tahun 2021, prevalensi stunting Sumbar 23,3 persen. Tahun 2022 SSGI mencatat kenaikan menjadi 25,2 persen, dan ini melebihi rata-rata nasional yang tercatat 21,6 persen.

“Peningkatan angka stunting Sumbar tahun 2022 memerlukan perhatian sangat serius dari seluruh pihak,”harapnya.

Ditekankannya, kenaikan prevalansi stunting harus menjadi perhatian serius seluruh pihak.

Sebab, kesejahteraan masyarakat Sumbar tentu sangat bergantung pada kesehatan balita dan remajanya. Oleh karenanya, percepatan penurunan angka stunting menjadi “PR” besar yang harus diselesaikan.

“Kita harus bersama-sama, berupaya untuk meningkatkan kualitas asupan gizi dan kesehatan warga Sumbar. Pencegahan stunting harus dilakukan sedini mungkin, yaitu sejak usia remaja perempuan yang ke depan akan menjadi calon ibu. Mereka harus dipastikan tercukupi gizinya secara optimal,” ucapnya.

Terkait upaya pemenuhan gizi optimal tersebut, pentingnya peran asupan telur sebagai salah satu sumber gizi terlengkap.

Sebab selain protein, telur juga dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan kalori, dan berkontribusi untuk menjaga kesehatan jantung hingga pembuluh darah.

“Telur mengandung nutrisi yang lengkap dan mudah diserap oleh tubuh. Oleh karena itu, mari kita edukasi masyarakat kita terkait pentingnya mengonsumsi telur sebagai bagian dari pola makan sehat,” ucapnya.

Selain itu, pentingnya koordinasi dan komunikasi lintas Pemerintah Daerah (Pemda) di Sumbar melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai kekuatan utama Kabupaten dan Kota dalam menekan prevalensi stunting.

“Koordinasi yang baik antarinstansi akan menjadi kunci sukses dalam menangani masalah stunting. Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak untuk bekerja sama dan bersinergi demi kesehatan, yang berujung pada kesejahteraan masyarakat kita,” tegas Wagub Audy yang pada tahun 2022 lalu dikukuhkan sebagai Bapak Asuh bagi anak stunting Sumbar.

Dalam kesempatan itu, Wagub Audy juga meminta agar hasil evaluasi upaya percepatan penanganan stunting tahun 2023 segera disiapkan. (Bdr)

Comment