PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat kembali menindaklanjuti pembangunan jembatan layang Sitinjau Laut. Untuk pembangunan jalan tersebut diperkirakan membutuhkan anggaran senilai Rp1,2 triliun.
Jalan itu akan melingkat dengan kaki-kaki yang tinggi, sehingga kelandaiannya tidak begitu terjal. Jalan itu nantinya juga tidak akan melewati tikungan-tikungan maut yang ada sekarang. Namun, akan masuk dari Lubuk Paraku kemudian menanjak naik melalui jembatan.
Badan jalan juga akan dibuat lembih lempang dari sekarang. Dalam rencananya, lebar jalan itu nantinya dibuat empat lajur dan dua arah.
“Kita sedang berupaya melengkapi semua persyarat, karena secara prinsip Kementrian Bappenas dan PUPR sangat mendukung rencana kita ini,”sebut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar, Medi Iswandi Kamis (6/1/2022).
Dikatakannya, respon tersebut didapatkan setelah menggelar rapat dengan Bappenas dan PUPR. Dari persyaratan yang ada Feasibility Study (FS) sejak 2013 dipersiapkan Balai Jalan Nasional.
Kemudian Detail Engineering Design (DED) sudah disiapkan sejak 2015, kemudian Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) pada 2019. Hanya saja DED sudah melebihi 5 tahun, perlu didisain ulang.
Hanya saja proses masih membutuhkan pinjam pakai penggunaan hutan lindung. Sebab, kawasan itu melewati hutan lindung.
“Sekarang yang tinggal lagi adalah izin pinjam pakai hutan lindung. Sekarang kita sedang menghitung berapa luas terpakai, jika kurang dari 5 hektar, suratnya bisa gubernur saja mengeluarkan. Tapi melebihi itu, maka harus ke Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),”katanya.
Saat ini, katanya Pemprov Sumbar juga sudah mendapatkan dukungan secara prinsip dari Jambi dan Riau untuk pembangunan jembatan layang tersebut. “Kita juga akan diberikan surat dukungan dari Jambi dan Riau, saya sudah bertemu,”katanya.
Diungkapkannya, saat ini ruas jalan Padang-Solok tepatnya Panorama Satu Sitinjau Laut menjadi perhatian serius Kementrian PUPR. Karena dengan pengikut hingga 1 juta pada akun media sosial youtube Sitinjau Laut, sangat memperihatinkan.
“Dengan diikuti oleh 1 juta orang lebih, bagaimana rasanya mempertontonkan kesusahan dengan kondisi jalan yang ada,”katanya.
Sebelumnya pada rapat koodinasi pembangunan jembatan layang tersebut Kepala Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang, Syah Putra A. Gani, mengatakan perlu evaluasi-evaluasi lagi untuk kebutuhan fisik banguanan lebih baik lagi yang akan digunakan.
“Kondisi kita saat ini lokasi kita ini memang lokasi daerah gempa. Jadi DED kita dalam lima tahun sudah berubah banyak, maka perlu direview lagi. Demi untuk menghindari dampak fatal, dalam melakukan pembuatan yang panjang di daerah patahan itu, kita harus waspada terhadap tersebut. Ini kegiatan yang mahal jadi harus bicara yang mudah mudah dulu,”katanya.
Pada DED, ada dua alternatif yang desain yang pertama untuk dua jalur, dua arah estimasi uangnya kisaran Rp513 miliar. Kemudian desain yang kedua untuk empat jalur dua arah itu ada di kisaran Rp1,163 triliun.
“Kalau bisa kita memilih lebih bagus empat jalur dua arah. Kerena kondisi daerah itu padat, tanjakan, turunan. Kalau memang di jalur itu dapat melegakan pengemudi. Kita tetap mengharapkan diakomodir 1,163 triliun,”ungkapnya.
Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi mengatakan hutan lindung pada panorama I terdapat 1.310 meter. Kurang lebih 3,39 hektare. Dan 1.270 itu adalah APL dan 20 meter tubuh air.
“Jadi hanya 3,39 hektare ini sesuai dengan ketentuan untuk memberikan persetujuan pinjam pakai kawasan hutan dapat dikeluarkan gubernur,”katanya.
Sementara itu pada panorama II terdapat 7,47 hektare hutan lindung. Selain itu juga terdapat kurang lebih 4,14 haktare pada Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam (KSA/KPA). Kawasan ini merupakan kewenangan dari KLHK dan 7,47 hektare kewenangannya pada kementerian.
“Jadi menteri nanti yang akan memberikan persetujuan pinjam pakai kawasan hutan. Jadi kalau panorama I clear oleh pada pak Gubernur, panorama II ada dua pola, yakni persetujuan penggunaan hutan dari kementerian dan juga melalui perjanjian kerjasama (PKS) dengan KSDA,”katanya.
Komentar