Ekonomi

Jangan dengan Karung Lagi, Beras Solok Premium Harus Dikemas Menarik

133
×

Jangan dengan Karung Lagi, Beras Solok Premium Harus Dikemas Menarik

Sebarkan artikel ini
Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy saat mengikuti Panen Raya dan Penyerahan bantuan Alsintan kepada Kelompok Tani di Kota Solok, Senin(27/9).ist

PADANG – Intensifikasi lahan menjadi salah satu kunci meningkatkan produksi beras di Kota Solok yang memiliki lahan sempit untuk mendukung produksi beras secara provinsi.

“Intensifikasi lahan perlu dilakukan. Setelah masa panen, lahan kembali ditanami sehingga produktifitas bisa terus ditingkatkan,” kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy saat mengikuti Panen Raya dan Penyerahan bantuan Alsintan kepada Kelompok Tani di Kota Solok, Senin(27/9/2021).

Selain itu pemanfaatan teknologi dan alat-alat pertanian juga akan meningkatkan efektivitas yang pada ujungnya juga akan meningkatkan produktifitas dan menguntungkan petani.

Audy menyebut Kota Solok bukan pada posisi sebagai daerah sentra beras di Sumbar, tetapi daerah satelit untuk mendukung produksi secara keseluruhan.

BACA JUGA  Mahyeldi : Perintah Presiden,  Tidak Ada Keramaian Saat Natal dan Tahun Baru

Namun Solok memiliki keunggulan dengan jenis beras premium dengan kualitas dan harga tinggi yaitu Beras Solok.

Komoditas ini harus diberikan perhatian khusus dalam hal hilirisasi yaitu packaging atau pengemasan.

“Tidak masanya lagi Beras Solok dijual menggunakan karung. Harus diganti dengan kemasan yang lebih baik dan menarik agar nilainya menjadi lebih tinggi. Ini yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama,” ujarnya.

Dengan pengemasan yang lebih baik, maka ekspansi pasar bisa dilakukan secara lebih luas sehingga akan menguntungkan bagi petani.

Wali Kota Solok, Zul Elvian mengucapkan terima kasih atas perhatian yang luar biasa dari pemprov Sumbar untuk peningkatan produksi Beras Solok.

Disebutkannya untuk perluasan lahan pertanian di Kota Solok sudah tidak memungkinkan karena itu strategi yang dilakukan adalah dengan intensifikasi lahan serta pemanfaatan teknologi dan alsintan.

BACA JUGA  Saat Apel Cuti Nataru Taruna/Taruni PTDI, Gubernur Sumbar Sebut Indonesia Sedang Memetik Bonus Demografi

“KIta sudah punya Perda untuk mempertahankan luas lahan sawah yang ada saat ini. Jika intensifikasi dilakukan, ada potensi produksinya ditingkatkan,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Tanaman pangan, Holtikultura dan Perkebunan Sumbar, Syafrizal menyebut produksi Gabah Kering Giling (BKG) di Kota Solok meningkat dari tahun 2019 sebanyak 13.700 ton menjadi 16.200 ton pada 2020.

Comment