Nasional

Sampah Dijadikan Briket, Kemenko Marves bakal Fasilitasi Pembangunan RDF di TPA Aie Dingin

395
×

Sampah Dijadikan Briket, Kemenko Marves bakal Fasilitasi Pembangunan RDF di TPA Aie Dingin

Sebarkan artikel ini
Gubernur Mahyeldi meninjau TPA Aie Dingin, Jumat (24/9).ist

PADANG – Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyetujui untuk memfasilitasi percepatan pengelolaan sampah melalui teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) di Tempat Penampungan Akhir (TPA) sampah di Air Dingin, Kota Padang.

Untuk tahap awal, secara teknis, Kemenko Marves akan memfasilitasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk penyusunan Detail Engineering Design (DED) RDF.

Hal ini disampaikan Deputi IV Bidang Koordinasi Lingkungan dan Kehutanan Kemeko Marves, Nani Hendiarti, saat rapat koordinasi percepatan pengelolaan sampah dan penanganan limbah B3 medis Covid-19, di Convention Hall Bukit Lampu, Jumat (24/9/2021) sore.

Rakor yang dipimpin oleh Gubernur Mahyeldi tersebut dihadiri Walikota padang, Hendri Septa, perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perwakilan Kementerian PUPR, Kementerian ESDM, PT. PLN (Persero) UPK Teluk Sirih, PT. Semen Padang, serta OPD terkait Provinsi Sumbar dan Pemko Padang.

BACA JUGA  UPDATE: Jalan Padang - Solok Sudah Bisa Dilewati

Selain fasilitasi, Nani juga memberikan beberapa opsi pendanaan pembangunan RDF dilahan yang telah disiapkan Pemko padang seluas 3 hektar tersebut. Opsi pertama menurut Nani adalah, Provinsi Sumbar akan dimasukkan dalam program Green Insfrastructure yang kerja sama dengan Jerman.

Kedua, lanjut nani adalah melalui pendanaan APBN di Kementerian PUPR untuk pembangunan fisik RDF dan melalui kementerian ESDM untuk DED. Terakhir, opsi ketiga adalah kerjasama dengan swasta seperti yang telah banyak dilakukan di beberapa daerah lain seperti di Bali.

“Apa yang sudah dibahas akan ditindaklanjuti. insyaallah ada solusinya asal mau bekerjasama. Untuk RDF, tahapannya harus maju terus, karena hasil kajian Unand itu layak. Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa ground breaking,” harap Nani.

BACA JUGA  Kembali Athari Gauthi Ardi Perjuangkan Anggaran Insfrastuktur Sumbar di Pusat

dalam rakor tersebut, PT.PLN (Persero) UPK teluk Sirih serta PT.Semen Padang juga menyatakan kesediaannya untuk menjadi offtaker yang akan memanfaatkan produk RDF yang dihasilkan nantinya.

Selain RDF di TPA Aie Dingin, Padang, Kemenko Marves juga memberikan dukungan dan fasilitasi pengalokasian anggaran yang sudah direncanakan untuk pembangunan sel landfill TPA regional Payakumbuh, agar tetap dianggarkan melalui APBN Tahun Anggaran 2022, disamping harus ada upaya pegurangan tumpukan sampah di TPA regional tersebut dengan pemilahan dari sumbernya (TPST dan TPST3R).

Menanggapi hal itu, Gubernur Mahyeldi mengatakan akan melakukan langkah-langkah untuk meninimalisasi timbunan sampah, dimulai dari pemilahan sampah dari rumahtangga. Termasuk di pasar, sebagai penyumbang sampah terbesar. Opsi lain menurut gubernur adalah mengolah sampah organik menjadi magot yang bernilai ekonomis untuk pakan ternak.

BACA JUGA  Berpolemik, Mahyeldi Wajib Melantik Pengurus Baznas Sumbar Terpilih

Selain itu, tidak jauh dari lokasi TPA, rombongan juga meninjau insenerator atau alat pemusnah sampah limbah B3 yang merupakan bantuan dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI. Akses jalan menuju lokasi insenerator yang masih belum layak, menurut Gubernur Sumbar akan menjadi salah satu prioritas di APBD 2022.

“Untuk akses jalan menuju ke insenerator kita alokasikan anggaran Rp3 Miliar. Mudah-mudahan pertengahan 2022 sudah tuntas,’ ujar Gubernur.

Dengan sistem teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) ini, sampah dapat diubah menjadi sumber energi yang berfungsi sebagai briket yang dimanfaatkan sebagai subtitusi bahan bakar.

Sampah merupakan salah satu sumber energi terbarukan. Jenis sampah yang mudah terbakar memiliki potensi nilai kalori yang cukup tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. (Bdr)

Comment