PADANG – Kebutuhan jalan bebas hambatan dari Sumbar menuju Riau ternyata cukup dirindukan. Buktinya, ketika ada iformasi pembangunan jalan tersebut dihentikan, publik Sumbar tampak heboh.
Sudah kali kedua informasi penghentian Tol Padang-Pekanbaru menjadi polemik. Ada yang mengatakan dihentikan, meski itu kecil kemungkinan. Pemerintah dan pelaksana hanya menangguhkan.
Hal itu dipastikan oleh Anggota DPR RI, Athari Gauthi Ardi. Sebagai wakil masyarakat Sumbar di DPR RI, informasi membuatnya harus memastikan.
Athari yang merupakan anggota Komisi V DPR RI asal Sumatera Barat menegaskan bahwa, jalan tol Padang-Pekanbaru tersebut bukan dihentikan tetapi ditangguhkan untuk sementara.
Kepastian itu didapatkan setelah menghubungi langsung Ditjen Bina Marga Kementrian PUPR.
“ini perlu kita luruskan, bahwa pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru itu bukan dihentikan namun yang benar itu ditangguhkan. Saya pastikan jalan tol ini tidak akan dihentikan karena pembangunan tol Padang-Pekanbaru ini termasuk dalam proyek strategis nasional dan juga sudah melalui proses yang panjang” Kata Athari pada media ini Selasa (16/8/2021).
Anggota Komisi V DPR RI itu menjelaskan bahwa penangguhan jalan tol Padang-Pekanbaru tersebut diakibatkan oleh masalah anggaran.
PT. Hutama Karya sebagai pelaksana proyek membutuhkan PMN atau modal dan juga dana untuk pembebasan lahan dari kementrian keuangan.
Dengan adanya refocusing anggaran, jadi anggaran negara diprioritaskan untuk penanganan pandemi Covid-19. Akibatnya anggaran untuk pembangunan infrastruktur di minimalisir.
“kondinya sekarang pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru terkendala masalah anggaran. Saat ini kita ada refocusing anggaran, jadi anggaran negara diprioritaskan untuk penanganan pandemi Covid-19,”ungkapnya.
Dengan itu katanya, anggaran untuk pembangunan infrastruktur di minimalisir.
Hal ini membuat PT. Hutama Karya sebagai pelaksana proyek mengalami masalah anggaran yang mereka butuhkan untuk PMN atau modal dan juga dana untuk pembebasan lahan dari kementrian keuangan. (bdr)
Comment