PADANG – Makin hari beban hidup yang ditimbulkan oleh kebijakan menanganai pandemi covid-19 makin parah. Kondisi itu mebuat sejumlah masyarakat turun ke jalan.
Di Kota Padang, Kamis (29/7) ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) melakukan orasi di bundaran perempatan Mesjid Raya Sumbar.
Massa yang melakukan orasi tersebut
mayoritas berasal dari pemilik dan karyawan dari Coffie Shop yang ada di Padang.
Dalam orasi tersebut mereka meminta untuk aturan PPKM di dicabut dan dinilai tidak efektif karena telah membunuh ribuan UMKM yang ada di Sumbar.
Peserta aksi tersebut menggelar sejumlah spanduk dan poster berisikan tuntutan mereka. Selain tegas menolak kebijakan PPKM, juga ada spanduk ‘Sumbar Menolak Mati’.
Salah seorang peserta aksi demo, Heru menjelaskan, pembatasan yang terjadi akibat Covid-19 akan berdampak buruk terhadap ekonomi masyarakat.
“Apapun istilah kebijakannya seperti PSBB, PSBM, PPKM, PPKM Mikro, Penebalan PPKM Mikro, PPKM Darurat hingga yang terbaru PPKM dengan beberapa level tidak akan membuahkan hasil, karena berdampak buruk terhadap ekonomi masyarakat,” ucap Heru.
Menurutnya, pembatasan jam operasional dan pembatasan jumlah pengunjung hingga dibubarkan menyebabkan membuat tingkat konsumsi masyarakat menjadi rendah.
“Pendapatan kami jauh berkurang, alhasil sebagian UMKM ada yang gulung tikar karena tidak sanggup menanggung beban dan akhirnya mengakibatkan banyak karyawan yang dirumahkan,” tambahnya.
Untuk itu, Heru meminta pemerintah untuk tidak memperpanjang PPKM, jika tidak ada solusi terhadap masyarakat yang terdampak.
“Pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan penangan Covid-19 juga harus memperhatikan ekonomi masyarakat, terutama para pelaku UMKM,” tutupnya. (Edege)
Comment