Ekonomi

Perantau Kena PPKM Darurat, Warga Agam Kirim 500 Kg Randang

186
×

Perantau Kena PPKM Darurat, Warga Agam Kirim 500 Kg Randang

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat meninjau Posko Pembuatan Rendang oleh Masyarakat Galuang, Sungai Pua dan PMI kota Bukittinggi, Sabtu (24/7/2021).ist

PADANG – Warga Minang di ranah kembali menunjukan kepeduliannya. Warga Galuang, Sungai Pua, Agam dan PMI Kota Bukittinggi mengirimkan 500 kilogram rendang untuk para perantau di Jabodetabek yang terkena kebijakan PPKM.

“Ini merupakan bentuk kepedulian warga Galuang dan PMI Kota Bukittinggi untuk masyarakat Minang di perantauan yang terkena PPKM. Ini patut diapresiasi,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat meninjau Posko Pembuatan Rendang oleh Masyarakat Galuang, Sungai Pua dan PMI kota Bukittinggi, Sabtu (24/7/2021).

Ia mengatakan apa yang dilakukan oleh masyarakat Galuang tersebut adalah bentuk dari hubungan erat antara masyarakat di ranah atau kpung halaman dengan masyarakat yang ada di rantau.

BACA JUGA  Akrab, BRI RO Padang Gelar Buka Bersama Sahabat Pers

“Seperti inilah sebenarnya semangat orang Minangkabau. Kalau di rantau sedang ada kelebihan rezeki, dikirimkan ke kampung sebaliknya kalau di rantau sedang ada masalah, orang di ranah yang membantu perantau,” katanya.

Ia berharap keedulian antara ranah dan rantau itu terus dipelihara karena kearifan lokal itu merupakan sebuah kekayaan yang bisa menjadi pondasi untuk kemajuan Sumatera Barat.

Ia berharap masyarakat Galuang di Jabodetabek yang sedang terkena pembatasan karena PPKM bisa terbantu dengan kepedulian masyarakat di kampung halaman.

Sementara itu Bupati Agam Andri Warman mengatakan saat ini rendang yang telah selesai dibuat tersebut sedang dalam proses pengepakan dan akan segera dikirimkan ke Jabodetabek.

BACA JUGA  Sumbar Siapkan Beras 2.600 Ton Beras untuk Dampak Korona, Hanya Orang Miksin akan Menerima

Ia menyebut kepedulian masyarakat itu bisa menjadi contoh bagi Nagari lain di Sumatera Barat untuk membantu para perantau nya yang sedang kesulitan karena aktivitas dibatasi oleh kebijakan PPKM. (Bdr)

Comment