PADANG – Tiga putra putri Sumbar lolos pada finalis iven Putra Putri Tari Indonesia (PPTI) 2021 di Mumere, Nusa Tenggara Timur. Hanya saja keberangkatan mereka mewakili Sumbar terancam batal, karena keterbatasan biaya.
“Kami memang hanya berinisiatif ikut mempopulerkan budaya Minangkabau melalui tari pada iven nasional tersebut, Alhamdulillah kami sampai ke final,”sebut Erdawati, Pembina Sanggar Tari Saiyo Sakato, Belimbing Kuranji Padang, Kamis (27/5).
Tiga penari tersebut adalah binaan Sanggar Tari Saiyo Sakato. Untuk mencapai final tiga penari ini menampilkan sejumlah tari Minang, seperti tari Piring dan tari Payung yang ditampilkan dalam bentuk video.
“Proses sampai final ini, kami sudah melewati seleksi sejak 4 bulan lalu. Penilaiannya tidak hanya dari tarian, tapi juga adda ujian tertulis lainnya,”sebutnya.
Disebutkannya, dengan bisa tampil wakil Sumbar ke Mumere adalah kesempatan baik mempromosikan budaya Minangkabau secara nasional. Terutama tarian-tarian yang berasal Minangkabau.
“Kita awalnya berbekal semangat mempopulerkan tradisi Minangkabau, ternyata setelah sampai ke final, kami kesulitan biaya. Sebab, daerah finalnya jauh, butuh biaya transportasi yang besar,”katanya.
Tiga penari yang lolo ke final tersebut yakni, Ervindo Masiano, Fanny Amanda Putri dan Arum Wulandari. Ketiga berasal dari Sanggar Tari Saiyo Sakato.
Menurutnya, kehadiran finalis tari Sumbar itu ke Mumere dapat mengangkat kazanah tari Minangkabau di tingkat nasional. Sebaliknya, jika mereka gagal berangkat, maka akan berdampak pada mental penari. Karena mereka sudah mempersiapkan diri dari 4 bulan sebelumnya.
Finalis Puter Puteri Tari Indonesia 2021 tersebut akan di gelar pada 11 sampai 13 Juni 2021 di Mumere, NTT.
Disebutkan, Erdawati, dirinya sudah berupaya untuk mencari donatur agar wakil Sumbar tersebut dapat mengikuti final. Namun, karena sistem keuangan pemerintah tidak bisa mendadak, akhirnya tidak ada bantuan dari pemerintah.
Setidaknya untuk membawa tiga penari tersebut, Sanggar Saiyo Sakato membutuhkan dana sekitar Rp25 juta. Jumlah itu sudah termasuk untuk pendamping. Sementara untuk penginapan sudah ditanggung oleh panitia.
“Kita paham sistem keuangan pemerintah, apalagi kita tidak langsung diutus pemerintah, jadi sulit meminta bantuan dari pemerintah, seperti Dinas Pariwisata. Kita berharap ada dukungan dari donatur agar wakil Sumbar tetap hadir di final,”pungkasnya. (Bdr)
Comment