BUKITTINGGI – Walikota Kota Bukittinggi, Sumatera Barat menyampaikan, bahwa sekolah keluarga merupakan salah satu cara mempersiapkan keluarga menghadapi masa bonus demografi (jumlah penduduk usia produktif 15 tahun hingga 64 tahun) diantara tahun 2030- 2045. Hal ini disampaikan walikota saat membuka Sekolah Keluarga dan Kegiatan Kuliah Umum di Istana Bung Hatta kota setempat, Kamis (4/3/2021).
Kata Erman, sekolah keluarga merupakan program yang bagus untuk ketahanan rumah tangga bagi masyarakat kota di tengah pandemi Covid -19 seperti saat ini. Seiring berjalannya sekolah keluarga ini, lanjut walikota, pemerintah perlu mempersiapkan program pengendalian dan penggunaan teknologi informasi bagi anak-anak termasuk orang tua.
“Orang tua harus dipersiapkan dan mengenali teknologi lebih detail di era sekarang. Hal ini bertujuan agar orang tua mengetahui apa-apa saja yang diakses oleh anak-anaknya,” ujar Erman.
Guna meningkatkan pengetahuan teknologi bagi orang tua, lanjut Erman, pemko Bukittinggi nantinya akan mendatangkan pemateri atau narasumber untuk menjelaskan bagaimana cara mengajarkan, mengawasi dan memberitahukan apa saja teknologi serta informasi yang sedang berkembang.
“Dengan begitu, nantinya orang tua akan mengetahui teknologi informasi yang sedang berkembang, akan berkembang dan sejauh mana pula mempengaruhi kehidupan psikologi serta karakter anak-anak,” terangnya.
Penengenalan teknologi dan informasi tersebut, tambah Erman lagi, akan masuk materi di sekolah keluarga.
Ditempat sama, Wawako Bukittinggi, Marfendi mengapresiasi program sekolah keluarga tersebut, apa lagi satu-satunya ada di Bukittinggi dan belum ada di tempat lain.
“Mudah-mudahan sekolah keluarga ini, bisa memberikan manfaat yang bagus terhadap anak-anak dan orang tua-orang tua meski sebenarnya untuk membangun peradaban yang baik harus dimulai dari rumah tangga bukan ditempat lain,” jelasnya.
Wawako akrab disapa Buya ini melanjutkan, ketika rumah tangga berjalan baik, maka InshaAllah akan memunculkan orang-orang baik dan berkualitas tinggi. “Itu yang kita harapkan bagi masyarakat kota, apa lagi ditambah adanya pendidikan melalui sekolah keluarga ini,” katanya.
Acara pembukaan sekolah keluarga dan kegiatan kuliah umum tersebut sedikitnya dihadiri 150 orang masyarakat. Masyarakat yang hadir didominasi oleh ibu-ibu dan berasal dari kecamatan Guguk Panjang. Turut pula hadir ketua MUI Sumatera Barat Buya Gusrizal Gazahar. (ank)
Comment