AGAM – Destinasi wisata Batu Putiah di dusun Batu Putiah, Koto Tuo, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumatera Barat mungkin bisa salah satu referensi bagi wisatawan untuk menikmati pemandangan alam pedesaan sekaligus tempat pemandian yang airnya bersih dan jernih bersumber dari mata air pergunungan.
“Objek wisata berupa pemandangan alam atau nuansa pedesaan yang dikelilingi bukit bebatuan dan hamparan sawah masyarakat ini dilengkapi tempat mandi berupa sungai. Sungai pemandian ini, dialiri air jernih bersumber dari mata air perbukitan batu, kurang lebih sepanjang 1 km.” ujar salah seorang pengelola, Tri didampingi ketua objek wisata Batu Putiah Rafael dan ketua pemuda Jorong Koto, Khairil kepada media ini di dusun itu, Jumat (12/1/2021).
Ia katakan, air yang mengalir di sungai selebar 3 meter itu, terbilang alami dan selalu bersih sebab perputaran air selalu berganti. Sehingga setiap wisatawan yang mandi tidak perlu kwatir dengan air kotor bekas mandi.
“Bahkan wisatawan pun, terutama anak-anak sambil mandi atau berenang di sungai, dapat pula bermain-main dengan ratusan ikan yang jinak,” terangnya seraya menambahkan, ikan tersebut sengaja diperlihara agar wisatawan yang mandi semakin senang sekaligus boleh memberinya makan.
Ditempat sama, Rafael menyebut, destinasi wisata tersebut baru saja dikelola beberapa bulan belakangan ini. Sehingga masih butuh polesan dan ornamen-ornamen lain guna menambah daya tarik pengunjung.
“Masih terbilang baru dan kami butuh pengembangan insfrastruk lain agar wisata alam ini semakin diminati. Salah satu pengembangan yang kami targetkan adalah membuat objek wisata ini berbasis go green dan intresting hingga pengunjung semakin merasakan suasana alam yang asri serta sejuk,” katanya.
Dilanjutkan Rafael, jika dalam waktu dekat ini rencana pengembangan tersebut terealisasi, besar harapan minat pengunjung semakin meningkat. Jika pengunjung semakin ramai, kata dia, tentunya akan berimbas terhadap perekonomian masyarakat.
“Ya, jika objek wisata semakin ramai, tentu akan membuka peluang masyarakat sekitar untuk berdagang. Misalnya saja, masyarakat akan berjualan kuliner, aksesories dan lain-nya. Tak tertutup pula kemungkinan para pemuda-pemudi mengelola parkir kendaraan,” harapnya.
Senada dengan Rafael, Khairil mengatakan, jika lima tahun kedepan pengembangan objek wisata itu terlaksana, dipastikan akan menjadi kawasan objek wisata utama di Kecamatan Baso selain objek-objek wisata lain di kabupaten setempat.
“Sebab kawasan Wisata Alam Batu Putiah memiliki potensi yang sangat menarik untuk dikembangkan. Kami sudah membuat perencanaan dan akan mempresentasikan atau memperkenalkan kepada Dinas Parawisata Kabupaten Agam,” sebutnya.
Sekedar informasi, wisata alam Batu Putiah dapat ditemput sekitar 20 menit dari Kota Bukittinggi dan Payakumbuh dengan menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun empat. Sedangkan tiket masuk atau mandi terbilang murah, hanya senilai Rp 5.000 saja. (ank)
Comment