BUKITTINGGI — Pembangunan Gedung Da’wah Muhammadiyah Bukittinggi dan Mushalla Hj. Fatimah Utin Aisyiyah IV Koto, di Kelok Sikabu, Jorong Koto Tuo, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, ditandai dengan pengecoran tiang pancang oleh Ketua Muhammadiyah Bukittinggi, DR. Ismail Novel, MAg, Minggu (7/2/2021).
Sebelum pengecoran tiang pancang dilaksanakan, terlebih dulu diadakan pengajian bulanan rutin di Masjid Al Mubarak, IV Koto, yang dihadiri seluruh pengurus dan anggota Muhammadiyah, serta organisasi lain yang berafiliasi dengan Muhammadiyah.
Acara pengajian terlaksana atas perhelatan dari Pimpinan Cabang Aisyiyah IV Koto, berlangsung sukses dengan menghadirkan Buya H. Hamidi, dari Kota Padang Panjang, sebagai penceramah.
Ketua Muhamadiyah Bukittinggi, Ismail Novel, mengatakan, di Muhammadiyah, biasanya pusat kegiatan dibuatkan gedung, untuk pelaksanaan acara-acara ke Muhammadiyahan.
Sebenarnya, gedung itu dimanfaatkan untuk perkantoran. Tetapi, Muhammadiyah menyebutnya sebagai gedung Da’wah.
Di gedung Da’wah, merupakan tempat berlangsungnya managemen dan administrasi perserikatan Muhammadiyah di tingkat Cabang. Gedung dakwah, dilengkapi tempat sholat, berupa Mushalla.
Kehadiran gedung dakwah, sangat penting agar gerak Muhammadiyah lebih teratur, tertib. Baik dalam menjalankan administrasi syariat ajaran Islam.
Sementara itu, Ketua Asyiyah Kota Bukittinggi, Ermiati, menyebutkan, dengan selesai pembangunan gedung Da’wah Muhammadiyah, segela kegiatan Aisyiyah dan Muhammadiyah Bukittinggi bisa dilaksanakan di dua tempat. Karena gedung Da’wah Muhammadiyah Bukittinggi ada di dua tempat, pertama di Masjid Baitul Djalal di Bukittinggi dan kedua di IV Koto ini.
Ia berharap, gedung Da’wah di IV Koto, segera terwujud, apalagi masyarakat di IV Kota sangat simpatik dengan pembagunan gedung Da’wah tersebut.
Untuk diketahui, masyarakat IV Koto, merupakan orang-orang istimewa sejak zaman dulu. Soalnya, di IV Koto tempat pertama kongres Muhammadyah di luar pulau Jawa, yakni pada tahun 1930.
Ditempat terpisah, Ketua Pembangunan Gedung Da’wah dan Musholla Hj Fatimah Utin Aisyiyah IV Koto, Armein ST Kayo, menyebutkan, sebelumnya, langkah pertama pengerjaan gedung Da’wah dan Mushalla Hj. Fatimah Utin Aisyiyah IV Koto, datang dari sumbangan Zul Kifli Hasan, senilai Rp50 juta, namun sampai sekarang belum diambil.
Pembangunan gedung Da’wah Muhammadiyah Bukittinggi, diatas tanah luas 12 meter kali 27 meter, sesuai dengan denah gambar. Luas bangunan dipotong 11 meter, sehingga total tersisa untuk bangunan.
Pembangunan gedung Da’wah di Kelok Sikabu, yang dulunya bernama banda batupang, dari hitungan sementara, bangunan tiga lantai ini, akan menghabiskan dana Rp1,6 miliar. (amr)
Comment