Peristiwa

Ketika Anak-Anak Taluk Buo Khidmad Upacara Bendera HUT RI ke 75

374
×

Ketika Anak-Anak Taluk Buo Khidmad Upacara Bendera HUT RI ke 75

Sebarkan artikel ini
Prosesi Upacara Bendera memperingati HUT RI ke 75 di Pantai Teluk Buo, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Senin (17/8).ist

PADANG – Pagi yang lembab, langit mendung. Rina bergegas meninggalkan rumahnya yang tak jauh dari pantai Taluk Buo, Bungus Teluk Kabung. Hari ini Senin (17/8/2020) siswi SMA itu harus mempersiapkan upacara bendera peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke 75 bersama teman-temannya.

Tahun ini memang ada yang berbeda di Pantai Taluk Buo, Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Keceriaan anak-anak disana terlihat lepas. Mereka tidak canggung dengan hal-hal yang baru. Mereka mulai membuka mata, dunia itu adalah milik mereka.

Maklum, selama ini daerah ini masih kesulitan mengakses kota, meski berada dalam wilayah Kota Padang. Kesulitan akses jalan yang membuat mereka terkungkung di balik bukit, di tepi pantai Selatan Kota Bingkuang.

“Bahkan, mereka sampai berfikir tamat Sekolah Dasar (SD) itu kalau tidak 9 tahun tidak anak Taluk Buo. Ini miris,”kata Khalil, pemuda peduli anak-anak Taluk Buo.

Kemarin, pertama kali anak-anak Taluk Buo, menggelar Upacara Bendera di pantai. Tiang bendera yang berada di dalam air, mereka melakukan dengan khidmad.

“Mereka menghayatinya, seperti mereka upacara di halaman sekolah,”tambah Khalil.

Cuaca yang mendung, ombak yang landai. Membuat sauasana upacara makin tenang. Mereka kompak, berdiri dalam alunan ombak yang tenang.

“Ini sengaja kami gagas, bagaimana anak-anak punya rasa memiliki bangsa ini. Merasa mereka ada untuk negara, sehingga mereka mereka berada ada sejajar dengan anak-anak lainnya di negeri ini,”ujarnya.

Disebutkannya, upacara dalam air di Pantai Taluk Buo tersebut digagas oleh Komunitas Kupi Batigo. Komunitas seni ini memberdayakan anak-anak pantai, agar terus beraktivitas menggali kemampuan mereka. Sehingga mereka mampu menjadi diri sendiri tanpa harus terbelenggu rasa enggan berkembang meski, terkungkung alam.

“Kami upayakan anak-anak itu aktif. Mereka senang, semoga mereka terus berkembang,”tutupnya. (Bdr)

Comment