Nasional

Bukan Lockdown, Pemprov Sumbar Surati Kemenhub minta Tutup BIM

158
×

Bukan Lockdown, Pemprov Sumbar Surati Kemenhub minta Tutup BIM

Sebarkan artikel ini
Nasrul Abit meninjau langsung cara kerja pemindai suhu tubuh di BIM sebagai antisipasi masuknya virus corona yang mewabah di China.ist

 

PADANG- Pemprov Sumatera Barat, kembali akan menyurati Kementrian Perhubungan agar dapat menutup seluruh rute penerbangan menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

Upaya ini, adalah merupakan salah satu bentuk langkah kongkrit Pemprov Sumbar untuk memutus mata rantai penyebaran Coronavirus Disiase (COVID-19) di Ranah Minang.

Menurut Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, segera menyurati kembali Kemenhub untuk mengabulkan permintaan agar dapat menutup seluruh rute penerbangan yang masuk ke Sumbar untuk sementara waktu.

“Sekarang ini, masih ada eksodus dari Jakarta, dari mana-mana. Hari ini, Pak Gubernur, kita sepakat buat surati ke Kementrian Perhubungan kalau bisa ini penerbangan di stop dulu. Karena eksodusnya luar biasa,”kata Nasrul Abit, Selasa (24/3/2020).

BACA JUGA  Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris Meninggal Dunia

Menurutnya, Pemprov Sumbar menilai Jakarta saat ini sudah merupakan salah satu tempat yang terdapat banyak kasus COVID-19. “Kalau bisa, ini penerbangan di stop dulu. Tadi, kita sudah minta Pak Sekda buat surat ke Kemenhub. Karena, otoritasnya ada disana. Kalau keinginan kita begitu (stop seluruh penerbangan). Mudah-mudahan bisa dikabulkan,”katanya.

Dijelaskannya, penutupan BIM itu bukan kebijakan Lockdown. Karena kalau lockdown kan dirumah semua. Kalau sekarang hanya minta penerbangan ditutup sementara. Alasannya, karena masih banyak lalulintas orang dari daerah terpapar ppsitif virus korona hilir mudik masuk Sumbar.

Lebih lanjut Nasrul Abit, selain mengupayakan penutupan sementara waktu akses masuk ke Sumbae melalui jalur udara, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebelumnya juga sudah mengupayakan memperketat akses masuk jalur darat.

BACA JUGA  Gubernur Sumbar Hadiri Pemberangkatan Satgas Zeni TNI Kontingen Garuda XX-Q/Monusco ke Congo 

Seluruh pintu masuk di Wilayah perbatasan diawasi dan dijaga ketat. Seluruh Bupati dan Walikota yang wilayahnya berbatasan dengan provinsi lain, supaya melakukan pemeriksaan ketat di jalur darat.

“Kita minta para Bupati untuk memperketat perbatasan. Memang harus bekerja berat untuk memeriksa semua orang yang masuk sebagai antisipasi,”tutup Nasrul Abit.

Diketahui, hingga saat ini untuk Provinsi Sumatera Barat masih belum ditemukan satupun kasus positif COVID-19. Berdasarkan data pantauan terbaru dari gugus tugas percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Barat tercatat, sebanyak 438 warga Sumbar yang masuk dalam Orang Dalam Pemantauan (ODP), kemudian 28 orang tercatat sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Comment