BUKITTINGGI — Sebentar lagi Istana Bung Hatta akan memiliki perpustakaan. Buku tersusun rapi di dalam lemari kaca yang masih banyak kosong dan belum lengkap. Kebanyakan buku-buku tersebut tergolong baru dan masih terbungkus plastik. Namun jumlah koleksi buku tergolong banyak dan variatif.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit meninjau kesiapannya dengan didampingi Kepala Koordinator Istana Bung Hatta, Zulkarnain S.Sos, Minggu (1/3/2020) mengatakan, perpustakaan yang berada di gedung bersejarah ini harus bisa menggaet minat baca para penggunjung ke Istana Bung Hatta, termasuk para anak muda.
“Saat ini minat baca anak muda masih kurang. Zaman sekarang kegiatan membaca tidak mudah ditumbuhkan, hal itu mengingat kecanggihan teknologi saat ini. Ketertarikan anak-anak lebih cenderung kepada media daripada buku, mereka lebih banyak dihabiskan dengan bermain gadget dibandingkan untuk membaca,” ucap Nasrul Abit.
Melalui perpustakaan yang ada di Istana Bung Hatta diharapkan mampu menumbuh kembangkan budaya gemar membaca dan sebagai media untuk menanamkan cinta kebudayaan bangsa, membangun karakter, kecerdasan, inovasi serta memunculkan kepedulian terhadap budaya Indonesia.
Wagub Nasrul Abit minta pada semua Kepala OPD di lingkungan Pemrov Sumbar dapat mendukung perpustakaan di Istana Bung Hatta ini, dengan memberikan bantuan buku-buku bacaan terkait dengan instansi masing-masing, agar pustaka ini bisa lengkap.
“Tapi kita juga butuh bantuan dari pihak lain, terutama buku mengenai Sejarah, Budaya, Agama dan Pendidikan. Mudah mudahan perpustakaan ini terus berkembang sehingga bisa membangun minat baca kegenerasi selanjutnya,” katanya.
Selain ini Zulkarnain juga menyebutkan, bahwa Istana Bung Hatta ini merupakan bangunan yang bersejarah. Tiap hari banyak pengunjung yang datang kesini.
“Untuk itu kami berkeinginan untuk meningkatkan budaya gemar membaca dan meningkatkan kecintaan terhadap tanah air, termasuk sejarah perjuangan Pahlawan Nasional Bung Hatta,” sebut Zulkarnain.
Di kota ini pernah lahir seorang prokolamator Bung Hatta dan juga pernah menjadi ibukota negara Indonesia.
“Kita patut bangga, sebab Bukittingi karena kota ini menjadi kota kelahiran sang proklamator yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kota ini banyak menciptakan sejarah yang patut dikenang dan diteruskan oleh generasi muda,” jelasnya.
Dengan adanya perpustakaan ini, tentu diharapkan dapat menggugah kesadaran generasi penerus untuk membaca di perpustakaan ini. (*/rjk)
