PADANG – Pengembangan pemasaran dan produksi sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hendaknya melibatkan generasi muda atau dikenal kaum milenial. Karena milenial memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan UMKM.
“Saya harap forum dan lembaga yang menangani UMKM hendaknya melibatkan milenial. Karena potensi kita sangat banyak disini,”sebut Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit usai melantik Forum Komunikasi UMKM Sumbar dan Lounching Marketplace bajojo.id, Jumat (31/1/2020) di Auditorium Gubernuran Sumbar.
Dikatakannya, selain melibatkan milenail, guna mengembangkan UMKM hendaknya selalu ada kampanye menggunakan produk lokal. Bagaimana masyarakat Sumbar mencintai produk sendiri.
“Ini yang penting, bagaimana kita mencintai produk sendiri,”sebutnya.
Menurutnya dengan UMKM mencapai 593 ribu jumlah penduduk mencapai 5,6 juta jiwa adalah pasar yang cukup besar bagi UMKM.
Data BPS, dari 593 UMKM sebanyak 89,5 persen adalah usaha mikro, diikuti dengan 9,,01 persen usaha kecil dan menengah, besar 1,39 persen.
Nasrul Abit berharap kehadiran Forum Komunikasi UMKM tersebut dapat membantu memajukan UMKM. Apalagi yang terlibat dalam forum tersebut terdiri dari berbagai elemen.
Sementara Ketua Forum Komunikasi UMKM Sumbar, Nevi Zuarina mengatakan banyak peluang berwirausaha yang belum tergali dengan baik. Banyak potensi daerah yang belum termanfaatkan dengan maksimal untuk mensejahterakan masyarakat dan UMKM. Ke depan diharapkan potensi-potensi itu sebagai bahagian untuk pembangunan UMKM.
“Satu hal yan menjadi tantangan kita adalah kemajuan teknologi informasi. Kita harus bersahabat dengan kemajuan teknologi kekinian dan era revolusi industri 4.0,”sebutnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumbar, Zirma Yusri, mengatakan, selama ini masih banyak produk UMKM yang belum dipasarkan secara online melalui berbagai situs belanja serta media sosial. Hal ini diakibatkan ada pelaku UMKM yang belum mampu menggunakan teknologi, sebagai upaya promosi produk.
Untuk itu, Zirma menegaskan, Dinas Koperasi dan UKM Sumbar bersama Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatera Barat Nevi Irwan Prayitno, melahirkan sebuah aplikasi yang bisa digunakan oleh seluruh pelaku UMKM di Sumatera Barat secara gratis. Kedepan secara bertahap, palaku UMKM akan dilatih soal penggunaan aplikasi bajojo tersebut.
“Bajojo bakal kita perkenalkan disuatu kesempatan di bulan Februari mendatang. Kita tentunya berharap agar pelaku UMKM benar-benar memaksimalkan bajojo untuk mempromosikan dan menjual produk UMKM nya itu,” katanya.
Disebutkannya keberadaan bajojo.id nantinya juga di target menjangkau para perantau yang selama ini rindu akan produk – produk UMKM di Sumatera Barat. Sebab, selama ini dari berbagai situs belanja online di Indonesia, para perantau menyatakan masih perlu menambah jumlah produk untuk dijual secara online.
Untuk itu, melalui bajojo para perantau dapat menemukan berbagai produk UMKM yang mungkin dirindukan akan rasa kampung halaman. Apalagi nantinya seiring bakal diperkenalkan secara resmi, produk – produk UMKM yang ada di bajojo lengkap seluruh jenis UMKM.
Zirma menjelaskan untuk mengelola bajojo, bukanlah langsung dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar, tapi akan ada pegawai yang bertugas di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Pemprov Sumbar, yang beralamat di Kota Padang, yang kesehariannya memegang bajojo.
Alasan di PLUT, karena di sana merupakan pusat berbagai usaha rakyat. Sehingga bajojo memang sudah seharusnya mejadi dibawah pengawasan di PLUT. Begitu juga soal pelatihan kepada pelaku usaha yang menggunakan bajojo, juga akan dibimbing langsung di PLUT.
Pengurus Forum Komunikasi UMKM Sumbar berisikan, Ketua Umum Nevi Zuairina, Ketua Harian Elyzawati Enda, Sekretaris Armen Azharie dan Bendahara Bendri. (Bdr)
Comment