PADANG – Suara azan zuhur berkumandang di Masjid Raya Sumatera Bara, Zhu Pengjie, 43 tenang saja mengambil udhu. Selesai, dia bergegas bersama rekannya menaiki lantai dua. Sejenak dia langsung menunaikan shalat sunat Tahiyatul Masjid.
Zhu nampak menikmati berada di Masjid Raya Sumbar. Mereka langsung menyesuaikan diri, yang perempuan mengambil tempat di jammah perempuan, begitu juga untuk yang laki-laki.
“Assalamualaikum..kami seperti berada di rumah sendiri, apalagi mendengarkan azan dikumandangkan lepas ke udara,”sebut Zhu yang diartikan transletter, Robin, Rabu (29/1/2020) usai shalat.
Zhu Pengjie adalah salah satu dari 15 orang wisatawan muslim asal Kunming, Provinsi Yunnan, China datang berkunjung ke Sumbar. Sebanyak 15 orang ini datang bersama 155 wisatawan asal China sejak Minggu 26 Januari 2020.
Zhu tidak sendiri, bersama rombongan wisata ini Zhu membawa keluargnya. Termasuk anak perempuannya yang masih berumur sekitar 2 tahun. Anaknya juga ikut shalat di Masjid Raya Sumbar.
Disana juga ada Ma Xing 38, keluarga Zhu yang satu keluarga muslimnya di Kunming. Rasa haru jelas terlihat diwajah mereka. Apalagi usai shalat mereka kebetulan bertemu Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.
Selain shalat zuhur di Masjid Raya, mereka dalam kesempataan itu juga menyampaikan permintaan maaf. Karena kehadiran mereka menyebabkan keresahan di Sumbar. Diakuinya, mereka sangat paham dengan kekawatiran tersebut.
“Kami paham kondisi ini. Kami mohon maaf sebutnya,”jawabnya.
Rombongan ini juga menyampaikan terimakasih sudah mendapatkan kesempatan shalat di Masjid Raya Sumbar. Bahkan, kedekatan yang mereka dapatkan membuat mereka seolah berada di rumah sendiri.
Dengan keramahan yang mereka dapatkan, keluarga ini menyatakan mengundang Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dan saudara muslim yang ada di Sumbar untuk berkunjung ke Kunming.
“Umat muslim bersaudara, kita semua keluarga. Kami mengundang bapak-bapak ke Kunming,”ujarnya, sembari disambut senyum semua rombongan.
Gubernur Irwan Prayitno yang kebetulan melaksanakan shalat zuhur di Masjid Raya juga terbawa suasana. Lidahnya kelu, suaranya berat saat diajak berkomunikasi dengan wisatawan ini.
“Tidak sengaja saja tadi, kami ingin shalat di sini, ternyata ada rombongan wisatawan itu di sini, mereka nampak khusuk,”katanya Irwan dengan suara serak.
Irwan minta disampaikan pada wisatawan melalui pemandu alih bahasa, permintaan maaf atas respon masyarakat Sumbar dengan kekawatiran virus corona. Irwan juga menyampaikan, bahwa semua umat muslim bersuadara.
“Kami menyampaikan permohonan maaf dengan kondisi sekarang,”sebutnya.
Permintaan maaf Irwan ditanggapi dengan permintaan maaf balik oleh rombongan.
Irwan juga sempat menjelaskan, ceramah masjid sebelum zuhur yang dibawakan Ketua Pengurus Masjid Raya Sumbar, Yulius Said berisikan tentang Islam adalah Rahmatan-lil-alamin (rahmat bagi semesta).
“Tadi ceramah yang kita dengarkan itu tentang Islam yang menjadi rahmat bagi semesta. Jadi disini kita disini dirahmati, kita bersaudara,”ulasnya.
Usai pertemuan singkat ini, rombongan Wisatawan China mengikuti rombongan meninggalkan Masjid Raya Sumbar menuju penginapan di Hotel Mercure. Begitu juga rombongan Gubernur Irwan Prayitno melanjutkan kegiatannya.
Sebelumnya, kedatangan 155 wisatawan asal Kunming, Yunnan, China ke Sumbar menjadi polemik. Kedatangan mereka seiring dengan kekawatiran dunia internasional akan menyebarkan viru corona yang masih ditemukan serumnya.
Meski Kunming berada 1.500 KM dari Wuhan kota yang diisolasi karena virus corona, kekawatiran masyarakat Sumbar tidak bisa dibendung. Rombongan wisatawan ini awalnya direncankan mengunjung sejumlah objek wisata unggulan di Sumbar.
Diantaranya, Pantai Gondoriah Pariaman, Bukittinggi, Istana Basa Pagaruyung, Tanah Datar, Kelenteng Kota Padang dan dua pulau yakni, Swarnadipa dan Pasumpahan.
Hanya saja, karena polemik itu. Paket perjalanan mereka tidak dapat dilakukan sepenuhnya. Karena mereka sempat ditolak di Bukittinggi dan Tanah Datar.(Bdr)
Comment