Peristiwa

Selama Operasi Ketupat, Terjadi Kecelakaan 3 Orang Meninggal di Pasaman Barat

130
×

Selama Operasi Ketupat, Terjadi Kecelakaan 3 Orang Meninggal di Pasaman Barat

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

PASAMAN BARAT – Terdapat delapan kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama pelaksanaan Operasi Ketupat Singgalang 2025 di Pasaman Barat.

“Operasi Ketupat Singgalang 2025 dimulai 26 Maret dam berakhir pada 8 April nanti. Hingga saat ini angka kecelakaan lalu lintas mencapai delapan kasus,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas, Kepolisian Resor Pasaman Barat AKP Rina Aryanti, Sabtu (5/4/2025) dikutip dari Harian Singgalang.

Menurutnya, dari delapan kasus itu meninggal dunia sebanyak tiga orang, luka berat enam orang dan luka ringan dua orang.

“Mudah-mudahan kita berharap tidak ada lagi kecelakaan lalu lintas terjadi lagi hingga berakhir Operasi Ketupat Singgalang 2025 ini,” katanya.

Baca Juga:  Masalah KONI Bagaikan dari Tali ke Ijuak, 80 Mantan Pengurus Lapor ke BAORI dan PTUN

Pihaknya selama Operasi Ketupat Singgalang 2025 turun langsung mengamankan arus lalu lintas. Memberikan imbauan kepada pengendara agar tetap mematuhi rambu-rambu laku lintas dan memakai kelengkapan berkendaraan.

Kepada pengendara, kata dia, selalu diingatkan agar tidak ugal-ugalan dalam berkendaraan. Juga tetap memakai kelengkapan berkendaraan selama menikmati libur Lebaran 2025.

“Kita juga menempatkan personel lalu lintas di enam pos pelayanan dan pengamanan yang ada. Juga mengatur lalu lintas kendaraan di lokasi keramaian yang ada,” katanya.

Kepala Polres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto mengimbau kepada seluruh pengunjung agar tidak menggunakan kendaraan mobil pikap dan truk membawa penumpang menuju lokasi objek wisata untuk menghindari kecelakaan.

Baca Juga:  Status Kasus Dugaan Korupsi Pekerjaan Rehabilitasi Irigasi Batang Inggu Ditingkatan ke Penyidikan 

Selain itu, masyarakat diminta agar menggunakan kendaraan bermotor yang sesuai fungsinya untuk membawa penumpang serta tetap mematuhi peraturan lalu lintas untuk menghindari resiko kecelakaan.

“Jangan karena terlalu euforia, namun lupa akan keselamatan diri sendiri maupun orang lain disaat berkendara di jalan raya. Tetap utamakan keselamatan dari pada kecepatan,” katanya. (Bdr)