Sumatera Barat

Sumbar Siap Jadi Lumbung Pangan Nasional dan Pelopor Ekonomi Hijau

131
×

Sumbar Siap Jadi Lumbung Pangan Nasional dan Pelopor Ekonomi Hijau

Sebarkan artikel ini
Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy

PADANG – Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, menegaskan komitmennya untuk menjadikan provinsi ini sebagai lumbung pangan nasional sekaligus pelopor penerapan ekonomi hijau. Program ini merupakan langkah strategis Pemprov Sumbar untuk mengatasi tantangan sektor pertanian serta pelestarian lingkungan.

“Kami melihat potensi besar Sumbar untuk berkontribusi signifikan pada ketahanan pangan nasional sambil mempertahankan prinsip pembangunan berkelanjutan,” kata Vasko, Selasa (25/3/2024).

Vasko mengidentifikasi sejumlah isu strategis yang menjadi tantangan sektor pertanian, seperti berkurangnya lahan pertanian produktif, sistem irigasi yang belum memadai, serta keterbatasan akses petani terhadap teknologi modern dan pembiayaan usaha tani.

Perubahan iklim juga menjadi perhatian serius karena frekuensi cuaca ekstrem dan bencana alam yang mempengaruhi stabilitas hasil pertanian.

Dalam hal penerapan ekonomi hijau, Vasko menyebutkan masih kurangnya regulasi pendukung serta terbatasnya investasi di sektor energi terbarukan. Selain itu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan juga perlu ditingkatkan.

Baca Juga:  Siswa SMA Semen Padang Ikuti Internasional Youth Summit Essay Competition

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Vasko menyusun serangkaian strategi yang akan segera diterapkan.

“Di sektor pertanian, kami akan mengalokasikan 10 persen dari total APBD Sumbar untuk pengembangan sektor pertanian,” tambahnya.

Dana tersebut akan difokuskan pada peningkatan produksi, pengembangan industri hilir pertanian, serta penyediaan asuransi usaha tani untuk melindungi petani.

“Kami juga akan mendorong penerapan sistem pertanian berwawasan lingkungan yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas lahan. Pengembangan irigasi berkelanjutan menjadi prioritas kami,” jelasnya.

Untuk mendukung ekonomi hijau, Pemprov Sumbar berencana meningkatkan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT), seperti tenaga surya, air, dan panas bumi, guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil serta menjaga kelestarian lingkungan.

Konsep ekonomi sirkular juga akan diterapkan lebih luas dengan mengubah limbah menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi melalui program daur ulang dan inovasi pengolahan sampah. Program perhutanan sosial pun akan diperkuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan sambil menjaga ekosistem.

Baca Juga:  Pertemuan Gubernur Mahyeldi dan Kepala BMKG, Masyarakat Sumbar Diminta Jauhi Zona Merah Banjir-Longsor

“Melalui berbagai inisiatif ini, kami bertekad menjadikan Sumbar sebagai lumbung pangan nasional dengan mendorong peningkatan produksi beras, jagung, dan komoditas unggulan lainnya,” ungkap Vasko.

Pemprov Sumbar juga akan fokus pada pengembangan industri pengolahan hasil pertanian untuk menambah nilai ekonomi produk lokal. “Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk Sumbar di pasar nasional dan internasional,” tambahnya.

Visi dan misi tersebut, menurut Vasko, selaras dengan program pemerintah pusat untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendukung upaya global dalam mengatasi dampak perubahan iklim. Pemprov Sumbar berharap dapat menjadi contoh bagi provinsi lain dalam memadukan pembangunan ekonomi dengan pelestarian lingkungan.

“Dengan implementasi program-program strategis ini, Sumbar diharapkan menjadi provinsi percontohan dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan,” tutupnya. (Bdr)