PADANG – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Novrial memastikan produk minyak goreng Minyakita yang beredar di Sumbar aman.
Menurutnya, produk Minyakita yang beredar di Sumbar dipasok dari produsen yang berbeda di Jakarta.
Novrial memastikan kasus pengurangan isi kemasan Minyakita di Jakarta tidak terjadi di Sumbar.
Dari hasil pengecekannya, tidak ditemukan kemasan Minyakita yang ada di Sumbar sama dengan kemasan yang ada beredar di Jakarta.
“Di Sumbar Minyakita dikemas pakai kemasan plastik atau pouch, sementara yang di Jakarta pakai botol plastik. Harganya memang ada di kabupaten kota di atas Rp17 ribu. Tapi ada masih jual sesuai HET,” terang Novrial, saat berikan keterangan pers, Rabu (19/3) di Aula Kantor Dinas Kominfotik Sumbar.
Novrial menambahkan, kebutuhan minyak goreng di Sumbar mencukupi.
Saat ini ada minyak subsidi dan komersil atau premium. Produk Minyakita yang sudah masuk Sumbar mencapai 1.678 ton.
Gubernur Sumbar menurutnya, sudah menyurati 11 produsen Minyakita untuk melakukan 3 hal ini, yakni distribusi fokus ke pengecer, produsen tingkatkan droping, satgas pangan tingkatkan pengawasan distribusi.
“Pengawasan dibagi dengan pemerintah kabupaten kota. Kita surati untuk membantu monitoring kelancaran distribusi ketersediaan dan HET-nya,” terangnya.
Katanya, jika ada penjualan di atas HET tolong diinformasikan agar ditindaklanjuti oleh Satgas Pangan. Sementara untuk ketersediaan BBM, gas elpiji 3 kilogram di Sumbar masih aman selama Ramadan dan Idul Fitri
Sementara, Kepala Dinas Pangan Sumbar, Iqbal Ramadi Payana memastikan ketersediaan 11 komoditi pangan utama di Sumbar aman jelang Lebaran.
Sebanyak 11 komoditi utama tersebut, yakni, beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai merah, daging sapi atau kerbau, daging ayam beras, telur ayam beras, komoditi gula pasir dan minyak goreng.
“Selain ketersediaan, juga trend harga pangan pada 10 hingga 16 Maret juga masih stabil,” terangnya. (Bdr)