PADANG – Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Sosial memberikan penyuluhan dan pelatihan bagi penyandang disabilitas agar dapat mengelola bantuan yang diberikan. Sehingga ke depan penyandang disabilitas tidak hanya tidak jadi objek pembangunan pelaku pembangunan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Heriza Syafani pada Penyuluhan Sosial Bagi Penyandang Disabilitas, Keluarga Pendamping dan Stakholder di Kota Padang, Kamis (24/10/2024) di Hotel Rang Kayo Basa.
“Pemko Padang dari pemerintah pusat, memandang disabilitas sebagai mitra yang sejajar. Mereka tidak hanya sebagai orang yang dikasihani saja, tapi mereka ikut membangun pemerintah, khususnya Kota Padang,”ungkapnya.
Disampaikannya, penyuluhan tersebut diberikan guna menindaklanjuti bantuan yang sudah diberikan pada penyandang disabilitas. Karena Pemko Padang sudah memberikan sejumlah bantuan bagi penyandang disabilitas secara berkelanjutan.
Disebutkannya, jumlah penyandang disabilitas yang terdata sebanyak 2.888 orang. Jumlah itu terbagi dalam bentuk disabilitas fisik dan mental.
Sementara jumlah bantuan yang sudah berikan sejak 2020 hingga 2024 mencapai 3.077 paket bantuan. Dengan itu, maka jumlah bantuan sudah melebihi jumlah penyandang disabilitas.
“Kalau kita perbandingkan, maka bantuan yang sudah kita berikan sudah melebihi jumlah penyandang disabilitas. Untuk itu bagaimana mereka bisa mengelola bantuan itu agar bisa mandiri,”ulasnya.
Bantuan yang diberikan terdiri bantuan makan, alat bantu mandiri, alat bantu dengar, tongkat dan lainnya. Untuk perekonomian juga ada bantuan usaha ekonomi produktif (UEP).
Untuk UEP ini dberikan pada 11 orang setiap tahun atau 1 orang per kecamatan. Besarannya Rp4 juta sampai Rp6 juta, untuk usaha dagangan harian, sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Kalau tuna netra maka akan dierikan bantuan alat-alat untuk alat pijit.
“Bantuan tidak berhenti dari pemerintah saja, tapi juga menggaet pihak ketiga atau perusahaan. Seperti kerjasama dengan PT Semen Padang berupa pelatihan dan bantuan. Baru-baru ini sudah dilakukan pelatihan 28 disabilitas, UEP untuk 9 orang disabilitas,”ungkapnya.
Kerjasama tersebut akan berlanjut terus pada ke depannya.
Begitu juga dengan Angkasa Pura, memberikan alat bantu mandiri. “Makanya, hari ini kita bekali ilmu pengetahuan terhadap ilmu ekonomi, begitu juga dengan pengetahuan kesehatan,”pungkasnya.
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 150 peserta yang terbagi dari penyandang disabilitas, keluarga penyandang disabilitas, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Kasi Kesejahteraan Sosial Kecamtan dan Pendamping Rahabilitasi Sosial.
Dalam penyuluhan tersebut Dinas Sosial Kota Padang menghadirkan narasumber Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Prof. Donard Games, SE, M.Bus, Ph.D, Balai Besar Pendidikan Dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS), Regional Sumatera dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang diwakili Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Novita Latina.(Bdr)