Umum

Buku Jurnalistik Panduan Praktis bagi Pemula Dibedah, Yurnaldi: Berita Online masih Banyak Copy Paste

237
×

Buku Jurnalistik Panduan Praktis bagi Pemula Dibedah, Yurnaldi: Berita Online masih Banyak Copy Paste

Sebarkan artikel ini

PADANG-Wartawan Utama Yurnaldi menyebutkan, media online (media during-red) secara nasional mencapai 44 ribu dan media cetak mencapai 2.000 – an secara nasional. “Namun, masalahnya, media online atau portal, masih belum menarik bagi publik untuk membacanya. Karena, membaca berita online yang satu, ketika membaca online yang lain banyak yang kesamaan,” ujar Yurnaldi saat menjadi narasumber pada bedah buku Jurnalistik Panduan Praktis Bagi Pemula karya Bagindo Armaidi Tanjung si Basko Hotel, Sabtu (6/8/2022).

Bedah buku itu dimoderatori Hasanuddin (dosen Unand) dan Ernita Arif (dosen Unand). Dikatakan Yurnaldi, selain itu penulisan datanya sering kering, minus berita ekonomi. Kemudian, yang tidak kalah pentingnya, pada media media during jarang sekali ditemukan opini atau tajuk. Karena tak terbantahkan, melihat berkualitasnya sebuah media juga ditentukan opininya.

Ditambah dengan prilaku malas wartawannya yang enggan turun ke lapangan. Maka banyak ditentukan kasus berita yang sama, antara medis online yang satu dengan online yang lain. Tidak itu saja pada media during juga ditemukan berita berita yang copy paste.

Selain itu, jelas Yurnaldi, media online belum banyak dikelola secara maksimal, buktinya media sebagian besar masih menasbihkan sebagai media umum. Belum banyak media during ini mengambil langkah spesialis, seperti ekonomi bisnis atau hukum dan persitiwa.

Penulis Bagindo Armaidi Tanjung mengatakan, formasi menulis itu 5 W + H + S,. Namun,, sekarang harus dilengkapi dengan etika dan estetika (E). Namun, faktanya sekarang banyak wartawan pemula yang tidak mengabaikan estetika. Contohnya, sebelumnya pada media cetak, jika pelaku kriminal wajahnya dibrur.

BACA JUGA  Pos TNI Bina Potensi Maritim Hingga OPS Keamanan Laut 

Dikatakan, wartawan selain dituntut turun ke lapangan, tapi juga dituntut peneliti. Namun, kenyataan sekarang banyak ditemukan wartawan yang enggan ke lapangan. Apalagi melakukan penelitian. Di samping itu para pendidik (guru) juga bisa menulis. Bisa saja menulis anak anak sebagian besar anak yang masalah itu berasal dari keluarga yang bermasalah. (drd)

Comment