PADANG – Sumatera Barat mendapatkan kuota 10 kegiatan pariwisata untuk dipromosikan oleh Kementrian Pariwisata. Untuk itu, kegiatan tersebut harus benar-benar kegiatan yang menarik pariwisata ke Sumbar.
Untuk memanfaatkan kesempatan itu, Dinas Sumbar meminta dinas pariwisata kabupaten kota, agar segera menyiapkan proposal kegiatan pariwisata daerah tahun 2022 nanti. Diharapkan kegiatan tersebut menghadirkan yang unik dan lebih menarik.
“Proposal kegiatan ini perlu disiapkan untuk diusulkan berdasarkan surat dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, Novrial, saat kegiatan Usulan Event Daerah 2022 dan Temu Ramah Menjelang Penutupan Tahun 2021, Senin (27/12) di Padang.
Melalui suratnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meminta Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar menghimpun dan mengkurasi minimal 10 event dengan tenggat waktu hingga 14 Januari 2022 nanti. Event usulan ini nantinya akan dijadikan Kharisma Event Nusantara.
Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar menurutnya, telah membentuk tim kurator yang akan menyeleksi event yang diusulkan pemerintah kabupaten kota berdasarkan indikator yang ditetapkan.
“Kita harapkan event yang diusulkan tersebut dipilih oleh tim kurator yang terdiri dari enam orang hingga terakhir 5 Januari 2022 nanti,”terangnya.
Novrial menambahkan, enam kurator tersebut, yakni, Sudarmoko dari Universitas Andalas (Unand) yang mendalami aspek Cleanliness, Health, Safety, Environment, Sustainability (CHSE) dan konsistensi pelaksanaannya.
Juga ada nama Indra Yuda dari Universitas Negeri Padang (UNP) yang akan melihat kaitan event dengan pemberdayaan masyarakat. Kurator berikutnya, Susastrita Lora Fitriani dari Institute Seni Indonesia (ISI), melihat aspek tata kelola seni kreatif dan inovatif
Kemudian, Dede Pramayoza dari ISI lebih melihat aspek kreativitas berbasis digital. Juga ada Kurator, Yusril dari ISI yang fokus pada kearifan lokal daerah (local wisdom).
Novrial tidak memungkiri, pada 2020, kunjungan wisatawan mengalami penurunan drastis. Menurutnya, dengan kondisi di masa pandemi Covid-19 saat ini, jangan dilihat dari angka peningkatan kunjungan wisatawan, tetapi harus dinilai dari kemampuan untuk bertahan.
“Seberapa kuat kami bertahan menghadapi pandemi?. Seberapa persen turunnya? “ ungkapnya.
Penyelenggaraan event menurutnya, adalah salah satu pemicu untuk membangkitkan pariwisata di masa pandemi Covid-19. “Karena itu, kami tetap menyelenggarakan event bersama kabupaten kota dengan segala keterbatasan. Salah satunya dengan menggunakan media live streaming,” ujarnya.
Diakuinya, tahun 2019 dan tahun 2020 merupakan masa-masa sulit bagi pariwisata Sumbar. Tahun 2019 saja, hanya tiga event besar yang terlaksana, yakni, Sawahlunto Internasional Songket Carnival (Sisca), Tour de Singkarak (TdS) dan Festival Pesona Minangkabau. Sementara, tahun 2020 hanya dua event yakni Sisca dan Festival Pesona Minangkabau.
“Tahun 2022 diharapkan banyak melaksanakan event di Sumbar,” harapnya.
Susastrita Lora Fitriani sebagai salah seorang tim kurator mengatakan, akan melakukan seleksi dan kreasi dari proposal event yang diusulkan dari pemerintah kabupaten kota.
Tidak hanya sekedar mengkurasi saja, tapi menurutnya, ada ruang diskusi event yang diusulkan. “Dengan diskusi agar proposal dapat disiapkan lebih baik untuk diusulkan ke pemerintah pusat. Jadi tim ini tidak hanya sekedar menilai. Kami sudah dibagi. Bisa sharing bersama sama,” ujarnya.
Sementara, Indra Yuda mengatakan, dalam membuat proposal program yang akan diusulkan untuk ikut Kharisma Event Nusantara, dirinya lebih menitikberatkan pada program pemberdayaan masyarakat.
“Pemberdayaan masyarakat itu mengajak masyarakat membangun potensi pariwisata di daerahnya sendiri. Masyarakat membangun untuk merawat dan terlibat aktif dalam kegiatan event tersebut,” terangnya.(Bdr)
Comment