PADANG-Protes atas ketidapuasan pelayanan kepulangan tim Atletik Kontingen PON XX Sumbar terungkap seiring dengan penerbangan kepulangan ke Ranah Minang tidak efisien dan menyita energi atlet. Karena menurut Ketua Umum Pengprov PASI Sumbar, S Budi Syukur Dt Bandaro Jambak SH, perjalanan itu menghabiskan waktu selama 27 jam.
“Namun semua ketidakpuasan pelayanan tersebut merupakan kesalahan dalam pengelolalan Kontingen Tuah Sakato.Tapi kami yakin masih banyak pesawat yang bisa diakomodir, sehingga kepulangan para atlet bisa dipercepat. Seandainya tidak bisa dilakukan perubahan kami mengharapkan KONI Sumbar memberikan akomodasi yaitu untuk makan malam dan makan siang serta sarapan pagi,” kata Budi Syukur seperti dikutip melalui whatshap-nya, Jumat (15/10).
Ia menjelaskan, bahwa pengaturan kepulangan atlet PASI Sumbar dari Timika-Makasar , tanggal 15 Oktober 2021 pada pukul 15.30 WIT-17.25 WIT dan untuk Makasar-Jakarta Pukul 18.30 WIT-19.50 WIB, sedangkan Jakarta-Padang tanggal 16 Oktober 2021 pukul 14.50-16.35 WIB.
“Kalau melihat jadwal penerbangan tersebut maka waktu penerbangan dari Timika ke Padang selama 27 jam atau satu hari semalam lebih 3 jam, bahkan transit di Jakarta selama hampir 20 jam.
Kalau memang demikian kondisinya mestinya ada jata penginapan untuk 1 malam di Jakarta karena sejak pukul 20. 00 WIB malam sampai pukul 14.50 WIB masa tunggu, tidak mungkin atlet atletik yang telah menyelamatkan coret moret wajah Sumbar di Papua terlantar di Bandara Jakarta. “Apa kata masyarakat sumbar kalau tahu, atlit atletik ini mengalami nasib seperti ini,” papar Budi Syukur.
Tindak lanjut protes tersebut, Budi Syukur selaku Ketua Umum Pengprov PASI Sumbar menyampaikan, informasi ini kepada Ketua Umum KONI Sumbar, Agus Suardi sembari mengucapkan terima kasih atas dukungannya sehingga atletik mempersembahkan 2 medali emas di PON XX. Hal itu sesuai target yang dicanangkan dan hanya atletik yang mempersembahkan 2 medali emas, yakni atas nama Fauma nomor Dasa lomba dan Rafika putra nomor lontar martil.
“Pengprov PASI Sumbar bukan tak sanggup menyelesaikannya tapi ini merupakan tanggung jawab KONI Sumbar atau Pemerintah Provinsi Sumbar. Kami mohon Ketum KONI Sumbar mencarikan solusinya , atlit kami tidak terlantar, terima kasih ,” ungkap Budi Syukur yang disampaikan langsung kepada Ketum KONI Sumbar. (rjk)
Comment