PADANG – Pada 2021 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar kembali membekali aparatur setingkat desa dan nagari kemampuan Hitung Cepat Pascabencana (Jitu Pasna).
Peserta berasal dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar. Selain itu juga diikuti oleh awak media dan Komunitas Siaga Bencana (KSB).
Setelah mendapatkan pembekalan dari instruktur dan pemateri dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), peserta dinilai sudah menguasai kemampuan hitung cepat pascabencana.
“Dari penilaian yang diberikan instruktur dan pemateri, bapak ibu ternyata sangat cepat memahami Jitu Pasna. Saya yakin ini bermanfaat, namun saya juga berkinginan bencana tidak terjadi,”sebut Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Sumbar, Suryadi Eviontri pada penutupan Bimtek Jitu Pasna Angkatan III di Imelda Hotel, Sabtu (11/9/2021).
Respon positif dari peserta juga terlihat dari pengakuan perwakilan aparatur nagari, desa dan kelurahan yang hadir.
Seperti disampaikan Geti dari Kota Pariaman. Menurutnya, kemampuan hitung cepat yang diperolehanya sangat membantu dirinya nanti jika terjadi bencana di Kota Pariaman.
Apalagi Kota Pariaman memiliki potensi bencana yang cukup tinggi di Sumbar. Dengan itu jika nanti dibutuhkan dirinya lebih cepat membantu desanya dalam menyajikan data pacabencana.
“Ini sangat membantu, sangat bermanfaat bagi kami. Karena selama ini kami sangat buta dengan cara dan metode penyusunan data pasca bencana,”sebut Geti.
Hal yang sama disampaikan Wilian, menurutnya metode dan tata cara penghitungan data pasca bencana itu ternyata bukan otoritas pemerintah saja. Namun, masyarakat juga diberikan peran dalam memberikan masukan dalam penghitungan data pasca bencana.
“Kami dulu menilai, jika terjadi bencana yang menentukan ya BPBD, atau PU. Ternyata dengan bekal ini kita bisa tahu, bawah data itu penting. Peran masyarakat sangat penting,”sebutnya.
Ali, dari Kabupaten Limapuluh Kota juga berharap kegiatan tersebut tetap dilanjutkan ke depan. “Setelah kita mengikuti selama 4 hari, ini jelas bermanfaat. Praktis, ini harus dilanjutkan,”harapnya saat penutupan Jitu Pasna Angkatan III di Imleda Hotel, di Padang.
BPBD Sumbar memperkuat apatarut pemerintah terendah dalam pengolahan data pascabencana terus berlanjut. Hingga kini sebanyak 960 aparatur desa, nagari dan kelurahan sudah mendapatkan pelatihan.
Sudah tiga tahun berturut-turut, BPBD Sumbar membekali masyarakat dan aparatur desa, nagari dan kelurahan dengan kemampuan Hitung Cepat Pascabencana (Jitu Pasna).
Sudah 960 aparatur setingkat nagari yang kita latih. Sudah mencapai 30 persen lebih dari sekitar 1.400 nagari, desa dan kelurahan di Sumbar.
Pada 2021 direncanakan ada delapan angkatan yang dilatih. Masing-masing angkatan melibatkan sebanyak 120 peserta yang terdiri dari perangkat nagari, desa, KSB dan unsur media.(Bdr)
Comment