Ekonomi

100 Unit Konsentrator Oksigen dari Tanoto Foundation, Ini Rumah Sakit Penerima di Sumbar

130
×

100 Unit Konsentrator Oksigen dari Tanoto Foundation, Ini Rumah Sakit Penerima di Sumbar

Sebarkan artikel ini
Gubernur Mahyeldi saat menerima bantuan oksigen medis untuk penanganan covid-19 di Sumbar dari Tanoto Foundation.ist

PADANG – Tanoto Foundation melalui PT Apical kembali memberikan bantuan berupa 100 unit oksigen kosentrator untuk penanganan COVID-19 pada 10 Rumah Sakit di Sumatera Barat.

“Unit usaha kami di Sumbar menerima banyak kemudahan dalam pengurusan perizinan ketika Gubernur Mahyeldi masih menjabat sebagai Wali Kota Padang. Hal ini membuat kami tergugah untuk bisa ikut membantu meringankan beban dalam penanganan COVID-19 di Sumbar,” ungkap perwakilan Tanoto Foundation, Gunawan di Istana Gubernur, Selasa malam.(24/08/21).

Menurutnya, Sumbar adalah salah satu daerah yang paling banyak menerima bantuan Tanoto Foundation. Sebelumnya juga sudah disalurkan 18 ton oksigen cair guna memenuhi kebutuhan oksigen di RS.

BACA JUGA  Kementrian PUPR Kucurkan Rp149,9 Miliar untuk Penyediaan Perumahan bagi MBR di Sumbar

“Dari 2000 unit yang disalurkan di seluruh daerah di Indonesia, Sumbar adalah salah satu yang terbanyak mendapatkan bantuan ini,” ujarnya.

Gunawan menyebut sebelum menyalurkan bantuan ke daerah, pihaknya berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan Sumbar memang menjadi salah satu daerah yang direkomendasikan untuk mendapatkan lebih banyak oksigen konsentrator.

Disebutkannya, oksigen konsentrator dipilih karena bisa langsung dimanfaatkan oleh RS tanpa harus diolah terlebih dahulu seperti oksigen cair.

Oksigen konsentrator cukup disambungkan ke listrik sudah bisa langsung digunakan. Satu alat bisa untuk dua orang.

Sementara itu Gubernur Mahyeldi mengucapkan terima kasih atas bantuan Tanoto Foundation yang telah dua kali membantu Sumbar dalam penanganan COVID-19.

BACA JUGA  Pemprov Sumbar Percepat Adaptasi Pola Kerja Sistem Digital

Ia menerangkan saat ini satu-satunya daerah di Sumbar yang terkena kebijakan PPKM level 4 adalah Kota Padang. Salah satu penyebabnya adalan keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di RS atau BOR yang cukup tinggi.

Padahal, Kota Padang sebagai Ibu Kota Provinsi menerima rujukan pasien COVID-19 dari seluruh daerah di Sumbar bahkan dari luar provinsi.

“Kalau yang dilayani hanya masyarakat Kota Padang, BOR-nya pasti rendah. Tapi inilah dinamika yang harus dihadapi,” ujarnya.

Solusi yang bisa dilakukan menurut Gubernur adalah dengan menambah oksigen konsentrator dan ventilator untuk RSUD di kabupaten dan kota agar bisa menangani pasien COVID-19, setidaknya untuk gejala ringan dan sedang. Sehingga pasien yang dirujuk ke Padang tidak terlalu banyak lagi.

BACA JUGA  Hadiri Malewakan Gala, Mahyeldi Sebut Kapolresta Padang bisa Jadi Teladan Restoratif

Comment