PADANG – Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Solok berjalan ricuh. Bahkan sejumlah anggota dewan nyaris terlibat baku hantam, ada pula yang siram-siram minuman.
Hal itu terlihat dari video yang tersebar di beberapa media sosial, Rabu (18/8). Video beredar luas berantai.
Sidang tersebut beragendakan penyampaian lapiran hasil pembahasan Ranperda RPJMD 2021-2026 sejak awal sudah dihujani interupsi anggota dewan. Nampak sejumlah anggota dewan saling bicara keras dari meja masing-masing.
Tampak juga saling lempar gelas. Sejumlah perangkat yang ada tampak berterbangan. Kondisi mereda setelah sejumpah petugas berseragam Satuan Polisi Pamong Praja ikut mengamankan ruangan.
Laporan pembahasan RPJMD disampaikan langsung Bupati Solok, H. Epyardi Asda dan dipimpin ketua DPRD, Dodi Hendra. Sidang dibuka sekitar pukul 11.00 Wib.
Lantaran situasi cukup panas, sidang pun terpaksa diskor selama 30 menit. Namun ketika sidang kembali dibuka oleh pimpinan sidang Dodi Hendra, aksi interupsi dari anggota dewan kembali terjadi.
Saat sidang dilanjutkan, salah seorang anggota DPRD, Nazar Bakri dari fraksi PKS menyampaikan pendapat melalui intrupsi.
Menjawab hal itu, Hafni Hafis dari fraksi Gerinda juga membalas interupsi guna menyampaikan pendapatnya. Saat Hafni Hafis menyampaikan pendapatnya anggota dewan lainnya juga melayangkan interupsi.
Bahkan aksi interupsi yang disampaikan oleh sejumlah anggota dewan yang terkesan secara tumpang tindih membuat situasi semakin memanas.
Sejumlah anggota dewan tersulut emosi dan tak terkendali bahkan berujung banting mik dan asbak rokok hingga saling dorong, keributan terjadi hingga ke luar ruangan sidang.
Akhirnya sidang terpaksa kembali diskor dengan memilih melakukan rapat internal dewan.
Hingga kini, belum ada penjelasan resmi dari pimpinan DPRD terkait kericuhan yang terjadi. (*/Bdr)
Comment