PADANG – Kesalahan pakaian oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemprov Sumbar tidak hanya dilakukan oleh sejumlah ASN, namun juga oleh Penjabat Sekdaprov Sumbar, Benny Warlis Senin (17/5). Akibatnya membuat Gubernur Mahyeldi meradang.
Menariknya Penjabat Sekdaprov Sumbar, Benny Warlis juga salah mengenakan pakaian hari itu. Dia mengenakan baju warga kuning biasa. Akibatnya Komisaris Utama Bank Nagari ini juga menjadi sasaran Gubernur Mahyeldi.
Sehingga Mahyeldi memisahkan Pj Sekretaris Daerah Benny Warlis pada barisan mereka yang tidak mematuhi aturan pakaian dinas.
“Pelanggaran yang mereka lakukan hari ini, ketidakpatuhan mereka, ketidakdisiplinan mereka adalah kesalahan kepada bangsa ini. Kesalahan terhadap negara. Kita digaji oleh negara untuk membiayai hidup sementara kita tidak memberikan yang terbaik pada negara,” katanya di Padang, Senin.
Dikatakannya, ASN yang disetrap tersebut diminta untuk menyadari kesalahannya. Namun secara aturan akan tetap diproses.
Berdasarkan Permendagri nomor 11 tahun 2020 tentang Pakaian Dinas Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kemendagri dan Pemerintah Daerah, setiap tanggal 17 setiap bulan, ASN harus memakai pakaian Korpri.
Namun saat apel selepas libur lebaran yang jatuh pada tanggal 17 Mei 2021, sangat sedikit sekali yang menggunakan pakaian Korpri. Sebagian besar memakai pakaian dinas kuning, itupun dengan atribut yang tidak lengkap.
“Maka tadi saya kelompokkan yang tidak menggunakan pakaian Kopri. Sedikit sekali yang patuh. Yang pakaian kuning juga tidak lengkap atributnya. Itu adalah kesalahan,” ujarnya.
Ia mengatakan saksi yang akan dijatuhkan sesuai dengan aturan karena aturan tentang ASN sudah jelas. Sanksi juga akan dijatuhkan pada ASN yang tidak masuk tanpa keterangan pada hari pertama kerja usai libur lebaran.
“Hari ini kita sidak. Yang tidak patuh tentu disanksi,” ujarnya.
Akibat kondisi itu, Gubernur Mahyeldi mengingatkan semua ASN di Pemprov Sumbar untuk jangan berblok-blok. Tanpa ada geng-geng.
Untuk itu, dia menegaskan akan melakukan kempimpinan Abu Bakar (AS) di Pemprov Sumbar. Melemahkan yang kuat dan menguatkan yang lemah untuk membuat persatuan di lingkungan ASN Pemprov Sumbar.
Mari membangun Sumbar ini dengan yang positif. Hal-hal yang menyebabkan tidak solid, dan tidak kompak, ditinggalkan.
“Ketika Abu Bakar (AS), memimpin dia lemahkan yang kuat, kuatkan yang lemah, Saya akan lakukan itu,”pesannya.
Sehingga, siapa yang merasa super, menujukan dirinya sendiri dan kelompoknya akan dilemahkan. Bagi Yang lemah akan dikuatkan. Seingga solid, semuanya harus menyatu.(Bdr)
Comment