BUKITTINGGI – Walikota Bukittinggi, Erman Safar melalui wakilnya Marfendi mengatakan, Bukittinggi merupakan daerah perbukitan. Dengan situasi perbukitan itu, mengakibatkan daerahnya rentan mengalami bencana longsor.
“Salah satu daerahnya adalah tebing disepanjang Ngarai dan Panorama sekitarnya. Hingga kini tebing tersebut berstatus zona merah,” ungkap Wawako Marfendi kepada wartawan di Bukittinggi, Jumat (2/4).
Mengatasi daerah berstatus zona merah itu, disampaikan Wawako saat menggelar pertemuan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat di Padang Pariaman kemarin.
“Saya sampaikan situasi Kota Bukittinggi seperti itu. Sekaligus minta pendapat pihak BNPB pusat bagaimana cara mengatasi daerah demikian,” ucapnya.
“Selama ini pun, para intelektual di bidang tersebut, belum menemui solusi mengatasi tebing yang suatu ketika sangat berpotensi terjadinya bencana longsor,” sambung Marfendi.
Dalam pertemuan bersama BNPB pusat yang dipimpin Plt Deputi Sistem dan Strategi, Dr. Raditia Jati itu, Marfendi tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih Wako Bukittinggi Erman Safar atas kunjungan BNPB pusat ke Sumbar.
“Ya, saya sampaikan juga pesan Wako Erman Safar mengucapkan terimakasih atas waktunya PNPB pusat telah berkunjung ke Sumatera Barat,” katanya.
Marfendi menambahkan, selain menyampaikan pesan ucapan terimakasih, walikota juga mohon maaf karena tidak dapat hadir bersama PNPB pusat di Padang Pariaman.
“Dipertemuan bersama rombongan BNPB yang dipimpin Bapak Raditia, saya katakan, bahwa Bapak Walikota Bukittinggi Erman Safar sedang ada tugas ke Pulau Jawa sehingga tidak dapat menghadiri pertemuan,” jelas Marfendi (ank)
Comment