BUKITTINGGI– Seorang warga Cimpago Ipuh, Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi, Sumatera Barat Nurmainis, 56 tahun, menyambut hangat kedatangan calon walikota Bukittinggi H. Erman Safar yang menjambangi rumahnya, Jumat (27/11/2020).
Nurmainis seorang pengusaha rumahan memproduksi makanan khas kota itu, yakni kerupuk bawang sempat berbincang lama menyampaikan berbagai keluhan dalam mengembangkan usahanya kepada calon walikota nomor urut 2 yang datang bersama ratusan rombongan Sahabat Erman Safar.
“Saya senang dan terharu dapat bertatap muka langsung dengan calon pemimpin muda Bukittinggi. Saya sempat mengutarakan bagaimana suka duka kehidupan para pedagang rumahan yang tergolong pengusa kecil termasuk juga tentang pedagang kaki lima (PKL) yang berupaya menggapai hidup layak,” ujar Ibu paruh baya itu didampingi saudarinya Nurbaiti, yang juga pengusaha rumahan kerupuk sanjai usai bertemu Erman.
Ibu satu anak itu mengaku, usaha yang digelutinya sudah dimulai turun temurun sejak 20 tahun lalu namun berkembangan usahanya tidak begitu signifikan karena terkendala modal dan pangsa pasar.
“Saya berharap, jika Erman terpilih menjadi Walikota Bukittinggi, tidak lupa memperhatikan masyarakat ekonomi golongan menengah dan kecil seperti kami ini. Tentunya kami butuh pengembangan usaha termasuk bantuan pemasaran hingga keluar daerah,” harapnya.
Dikesempatan itu, Nurmainis dengan wajah sumringah, tidak lupa memberikan sekantong kerupuk bawang sebagai tanda terimakasih kepada Erman telah menyempatkan diri menjambangi rumah sekaligus tempat usahanya.
“Ini kerupuk bawang untuk Haji Erman diberikan, sebagai ucapan terimakasih saya telah datang berkunjung. Silakan dimakan dan buat rombongan kalau mau coba rasa kerupuknya, silakan ambil,” kata Nurmainis.
Numainis pun tidak lupa mengucapkan janji, bahwa pada pilkada 9 Desember 2020 dirinya yakin memilih Erman dan pasangan-nya Marfendi. “Saya berjanji sekeluarga akan memilih Erman-Marfendi di pilkada nanti,” tegas Warga RT 04/ RW 04 Cimpago Ipuh itu.
Sementara Nurbaiti kakak kandung Nurmainis mengatakan, apa yang diceritakan adiknya tidak jauh berbeda dengan dirinya tentang suka duka pengusaha kecil maupun pedagang kecil yang berusaha di Kota Bukttinggi.
“Saya mempruduksi kerupuk sanjai dan kerupuk katam langsung dipasarkan sendiri di pasar Aur Kuning. Saya jualan di kaki lima. Namun, karena trauma digusur dan dagangan diambil petugas, saya tidak lagi berjualan di sana.” akunya sambil menambahkan selama berjualan di Aur Kuning itu sudah empat kali merasakan digusur dan kerupuknya diambil serta payung dagangannya disita.
Kini, lanjut Nurbaiti, setelah kerupuknya selesai dimasak dan dikemas, sistem penjualan adalah menitipkan ke pedagang di pasar-pasar termasuk pasar atau kios-kios di luar kota seperti daerah tetangga Kabupaten Agam.
Erman Sendiri dalam safari kampanyenya sangat memaklumi keluhan para pedagang kecil maupun golongan masyarakat ekonomi bawah. Dari belasan ribu rumah yang dikunjungi selama masa kampanye, dia mengaku banyak menemukan atau mendengar keluhan yang tak jauh berbeda.
“Kita sudah mengatahui kendala-kendala atau keluhan masyarakat. Untuk itu, nantinya dipercaya masyarakat memimpin Bukittinggi, saya akan memfasilitasi pedagang dan pengusaha kecil. Ada pinjaman tanpa bunga dan akan angkat potensi pedagang sekaligus mempromosikan,” jelas Erman.
Calon walikota yang diusung 3 partai koalisi hebat itu menambahkan, semua jenis usaha termasuk kearifan lokal yang ada di Bukittinggi akan menjadi nilai jual tersendiri dalam mewujudkan kesejahteraan warga kota secara keseluruhan.T
*Tak Butuh Pembangunan Fisik
Terpisah, disalah satu rumah warga yang dijadikan posko relawan pemenangan Erman-Marfendi, seorang tokoh masyarakat, A. Sutan Mudo menilai, cara calon pemimpin mengambil simpati warga atau berkampanye berkunjung dari rumah ke rumah sangat bagus sebab dapat melihat langsung kehidupan masyarakat yang kelak akan difasilitasi sang pemimpin.
“Ini baru pemimpin, tidak lelah calon nomor urut 2 itu bersama puluhan bahkan rutusan Sahabat Erman Safar berjalan kaki kiloan meter menemui warga dari rumah ke rumah. Dengan demikian, calon pemimpin dapat melihat dan menemukan bagaimana banyaknya kesenjangan sosial masyarakat,” sebut Sutan Mudo.
Ia lanjutkan, cara berkampanye Erman tersebut, memberi harapan baru bagi warga kota mewujudkan kehidupan yang layak dikemudian hari. Bahkan Erman berkampanye tidak sebatas janji-janji belaka.
“Calon walikota Bukittinggi ini demi menepati janji akan memfasilitasi warga tidak sekedar di atas panggung kampanye. Erman dengan keikhilasan hati bersedia membuat pernyataan tertulis bagi warga pedagang kecil maupun pengusaha rumahan,” terangnya.
Disisi lain kata Sutan Mudo, Kota Bukittinggi tidak lagi membutuhkan pembangunan fisik seperti selama ini dilakukan, tetapi butuh pemimpin yang membangun fisik masyarakatnya. Hal tersebut akan terwujud jika Erman-Marfendi terpilih menjadi Walikota.
“Kami masyarakat Cimpago Ipuh butuh pembangunan ekonomi atau pembangunan kesejahteraan. Sehingga, majunya Erman-Marfendi sebagai calon Walikota Bukittinggi, pembangunan fisik ekonomi warga sangat kami tumpangkan kepada beliau berdua,” harap Sutan Mudo seraya menyatakan dari 300 kepala keluarga di kelurahan Cimpago Ipuah, 80 persen suara akan diperoleh Erman-Marfendi.
Ditambahkan Sutan Mudo, jika pembangunan kesejahteraan ekonomi warga kota terpenuhi, setidaknya akan mengurangi tindakan pelanggaran hukum negara dan adat dikemudian hari.
“Dipastikan begitu, tidak ada lagi tindakan amoral, narkoba dan lai-lain yang melanggar kaidah hukum di Bukittinggi. Itu, tergantung pemimpin menyikapi masyarakatnya yang kini masih banyak kesulitan di bidang perekonomian,” tutupnya. (ank)
Comment