PADANG – Tiga perusahaan di Padang yang bergerak di sektor perikanan ajukan sertifikat Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) untuk dapat mengeksport ikan ke luar negeri. Masuknya tiga perusahaan itu menambah deretan perusahaan yang ekspor ikan dari Sumbar.
“Selama ini hanya ada PT Dempo, merek ekspor ke Amerika, China dan sejumlah negar lainnya. Sekarang ada pemain baru dengan jenis ikan berbeda,”sebut Kepala Balai Karantina Ikan dan Pengendali Mutu Perikanan (BKIPM) Padang, Rudi Barmara pada Singgalang Rabu (8/1/2020).
Dikatakannya sertifikat HACCP merupakan sertifikat yang menjadi acuan bagi negara tujuan terkait standar kualitas ikan. Tiga perusahaan itu akan melakukan ekpor ikan kerapu, gurita, dan ikan garing.
Diungkapkannya, tujuan adanya sertifikat HACCP ini, untuk membuktikan bahwa perusahaan tersebut telah menjalankan sistim manajemen mutu secara terpadu.
Untuk sertifikat tiga perusahaan tersebut masih dalam proses seritifikasi hazard nya. BKIPM menyatakan dapat dipastikan pada tahun 2020 ini ketiga perusahaan itu bakal memiliki sertifikat hazard, sehingga aktifitas ekspor pun bisa dilakukan.
“Kita juga ada layanan cepat, kita juga bisa sekitar satu minggu, tergantung syaratnya sudah lengkap atau belum,” katanya, Rabu (8/1).
Rudi menjelaskan, ketiga perusahaan itu ada di wilayah Kota Padang. Artinya dengan adanya penambahan perusahaan eskpor ini, di tahun 2020 bisa berdampak kepada perekonomian di daerah. Hal ini juga seiring dengan adanya upaya Pemprov Sumatera Barat untuk menggaet investor untuk berinvestasi di bidang perikanan.
“Ikan kerapu yang ada di Pelabuhan Carocok Pesisir Selatan selama ini juga telah ekspor ke Cina dengan total 30 ton untuk satu kali ekspor. Sekarang mau di ekspor ke Hongkong, nah untuk ke Hongkong ini yang kini mengajukan hazard ke BKIM Padang,” ujarnya.
Begitu juga untuk gurita, kini di Kepulauan Mentawai banyak nelayan yang menangkap gurita. Sehingga gurita pun dinilai potensial untuk di ekspor meskipun belum dalam jumlah yang besar. Di Mentawai tidak gurita yang di ekspor, tapi lobster juga menjadi hasil perikanan yang besar di Mentawai.
Sedangkan untuk ikan gariang, perusahaan ekspornya ada di Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Padang. Saat ikan garing cukup banyak dibudidaya oleh masyarakat, dan potensi-potensi seperti ini juga dinilai bagus untuk di ekspor. Gariang akan di ekspor ke Malaysia.
“Kita di BKIPM tentunya setiap ada yang berhubungan dengan perikanan untuk diekspor, perlu dipastikan juga mutunya. Makanya perusahaan ekspor itu perlu memiliki seritifikat hazardnya,” tegasnya.(Bdr)
Comment