Ketua DPRD Bukittinggi, Syaiful Efendi, menyampaikan, Kota Bukittinggi kembali memperingati hari jadinya yang ke 241. Dengan momentum dapat menjadikan ajang refleksi untuk melakukan koreksi, introspeksi dan evaluasi terhadap berbagai aspek pembangunan dan tata kelola kehidupan Kota Bukittinggi. Apa yang terlihat dengan Bukittinggi hari ini merupakan upaya maksimal yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Bukittinggi. Pembangunan tidak pernah bisa dilaksanakan tanpa adanya sebuah sinergi yang kuat, antara Pemerintah Kota Bukittinggi dan DPRD Kota Bukittinggi serta dukungan dari segenap lapisan masyarakat Kota Bukittinggi.
“Dirgahayu Kota Bukittinggi ke 241, semoga di tahun kedepan adanya inovasi -inovasi baru yang perlu dikembangkan untuk tahun-tahun berikutnya, sehingga apa yang kita harapkan dalam mewujudkan masyarakat Bukittinggi Gemilang, Berkeadilan, dan Berbudaya,” ungkapnya
Wakil Ketua DPRD Bukittinggi, Zulhamdi Nova Chandra, membacakan kronologis penetapan Hari Jadi Kota Bukittinggi yang diperingati setiap tanggal 22 Desember. Penetapan HJK bertujuan untuk mengetahui landasan historis kehidupan suatu kota. Pencarian HJK Bukittinggi, berkembang dari keinginan pemerintah dan masyarakat, untuk merujuk pada umur kota yang lebih tua, sesuai kenyataan fisik kota maupun keberadaan masyarakat. Pemko telah membentuk panitia HJK dengan mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan seminar yang melibatkan ahli sejarah.
Dari hasil seminar itu, penetapan hari jadi kota, harus mengandung nilai integratif, nilai inspiratif, nilai aspiratif, nilai patriotisme dan nasionalisme.
“Dari nilai nilai yang terkandung itu, terungkap dalam hasil seminar, Hari Jadi Kota Bukittinggi diusulkan pada tanggal 22 Desember tahun 1784. Setelah dipelajari dan dibahas oleh pansus DPRD, dimana dalam surat keputusan nomor 10/SK-I//DPRD/1988 tanggal 15 Desember tahun 1988 dapat menyetujui tanggal 22 Desember 1784 sebagai Hari Jadi Kota Bukittinggi dan berdasarkan SK Wali Kota NO. 188.45117-1988 tanggal 17 Desember tahun 1988, ditetapkan Hari Jadi Kota Bukittinggi tanggal 22 Desember tahun 1784,” jelasnya.
Tokoh masyarakat, Inyiak Rudi Gunawan Syarfi, DT. Rajo Endah, menyampaikan, Bukittinggi merupakan salah satu kota penting dalam sejarah perjuangan dan penegakan Republik Indonesia, berkembang dari wilayah strategis penghasil rempah dan pusat pemetaan kolonial Fort de Kock, hingga menjadi kota pendidikan, ekonomi rakyat dan pusat lahirnya tokoh- tokoh perjuangan nasional yang memberi kontribusi besar bagi Minangkabau dan bangsa Indonesia. Sejarah kebangsaan yang tumbuh dari masyarakat Kurai dan jorong sejak awal menjadi modal penting untuk membangun Bukittinggi ke depan.
“Karena itu, upaya Pemerintah Kota dalam memperkuat Bukittinggi sebagai Kota Perjuangan perlu kita dorong dan dukung bersama dengan menjaga keharmonisan kaum adat dan pemerintah, serta tetap berpedoman pada adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah dalam kehidupan masyarakat,”ungkapnya
Sementara itu, Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menyampaikan, Kota Bukittinggi memiliki sejarah yang panjang dan berlapis sejak awal terbentuk hingga masa pascakemerdekaan Republik Indonesia. Berdasarkan catatan sejarah dan kajian para pakar, Kota Bukittinggi ditetapkan terbentuk melalui musyawarah Niniak Mamak pemangku adat pada 22 Desember 1784 yang menyepakati perubahan nama Bukik Kubangan Kabau menjadi Bukik Nan Tatinggi, yang kemudian berkembang menjadi Bukittinggi. Sejak dahulu, kota ini berkembang sebagai pusat aktivitas ekonomi dan pemerintahan, ditandai pembangunan Fort de Kock, Jam Gadang, serta peninggalan masa pendudukan Jepang berupa Lobang Jepang di Ngarai Sianok, dan pada masa kemerdekaan berperan sebagai penyambung nyawa Republik Indonesia melalui berdirinya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada tahun 1948, yang menjadi dasar penetapan Hari Bela Negara setiap 19 Desember, di mana pada peringatan ke-77 Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan peran penting Bukittinggi dalam menjaga keutuhan bangsa.
“Dengan rekam jejak sejarah tersebut, Bukittinggi layak disebut sebagai Kota Perjuangan, yang terus menjaga nilai-nilai sejarah, sekaligus mempersiapkan peringatan satu abad Jam Gadang pada tahun 2026 sebagai ikon dan saksi perjalanan bangsa,” ungkapnya
Lebih lanjut, dalam kerangka pembangunan ke depan, Pemerintah Kota Bukittinggi menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2025–2029 dengan visi “Bukittinggi Gemilang, Berkeadilan dan Berbudaya”. Visi tersebut diwujudkan melalui lima misi daerah, yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia, pembangunan ekonomi berkeadilan berbasis sektor unggulan, pengembangan infrastruktur terpadu dan inklusif, penguatan perlindungan sosial, serta pengembangan tata kelola pemerintahan yang baik.
“Visi dan misi ini dijabarkan melalui berbagai program unggulan, antara lain Surau Gemilang, Keluarga Gemilang, Generasi Gemilang, Pendidikan Gemilang, Sehat Gemilang, Pariwisata Gemilang, Bukittinggi 1001 Event Gemilang, 1000 Start Up Gemilang, Global City, serta Bukittinggi Ramah, Aman dan Inklusif, yang menitikberatkan pada penguatan nilai budaya, pendidikan, kesehatan, ekonomi kreatif, pariwisata, lingkungan dan pelayanan publik,”jelasnya
Pada tahun 2025 ini telah terselenggara beberapa event besar di Kota Bukittinggi yaitu Musyawarah Komisariat Wilayah I APEKSI yang dihadiri oleh 24 kota se-Sumatera yang dilaksanakan pada tanggal 28 April–1 Mei 2025, Women Police Run sebagai peringatan Hari Polwan sinergi antara Polresta Bukittinggi dengan Pemko Bukittinggi, MTQ Nasional Tingkat Provinsi Sumatera Barat ke-41, serta Minang Geopark Run yang baru- baru ini diselenggarakan. Selain event-event tersebut di tahun 2025 juga telah dilakukan kegiatan -kegiatan pembangunan dalam rangka pelayanan publik antara lain di bidang pendidikan, keuangan daerah, infrastruktur, penataan kota, serta perencanaan pembangunan terpadu melalui Integrated City Planning (ICP) dimana, Kota Bukittinggi menjadi salah satu dari 10 kota prioritas National Urban Development Project (NUDP) dengan penetapan kawasan prioritas seluas 275,66HA yang meliputi kawasan Jam Gadang, Pasar Atas dan Pasar Bawah, Jalan Sudirman, Lapangan Wirabraja, 6ttinggi dengan menggratiskan biaya pemeriksaan kesehatan jemaah haji, mempertahankan pelaksanaan program Universal Health Coverage, melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis di seluruh puskesmas, mempersiapkan operasional Puskesmas Birugo, mendukung program Makan Bergizi Gratis dengan pengawasan ketat standar higiene sanitasi, pemeriksaan kesehatan mata gratis bagi pelajar, pengembangan layanan RSUD Bukittinggi, serta berbagai capaian penghargaan, di antaranya Swasti Saba Wiwerda, penghargaan pemenuhan kebutuhan darah tertinggi dari Menteri Kesehatan, akreditasi paripurna Laboratorium Kesehatan, serta predikat biru kinerja pengelolaan lingkungan rumah sakit.”ungkapnya
Wako menambahkan, untuk tahun 2026, Pemko Buktinggi telah merencanakan berbagai program dan kegiatan strategis, antara lain pembangunan dan peningkatan infrastruktur dasar, pengembangan sistem penyediaan air minum, revisi RTRW, penguatan pelayanan kesehatan melalui pengembangan RSUD dan puskesmas, peningkatan pelayanan publik, penguatan perlindungan sosial, serta pengembangan kawasan perkotaan melalui Integrated City Planning sebagai bagian dari National Urban Development Project. Seluruh rencana tersebut diharapkan menjadi pondasi yang kuat bagi keberlanjutan pembangunan Kota Bukittinggi menuju Indonesia Emas 2045.
Gubernur Provinsi Sumatera Barat, diwakili Asisten III Administrasi Umum Setdaprov Sumbar, Medi Iswandi, mengucapan selamat atas peringatan Hari Jadi ke-241 Kota Bukittinggi. Ia mengapresiasi sinergi Wali Kota, DPRD, tokoh adat, dan seluruh elemen masyarakat dalam menjaga adat dan kearifan lokal sebagai fondasi pembangunan. Bukittinggi dinilai memiliki nilai sejarah yang kuat sebagai penyambung nyawa NKRI, sekaligus tumbuh sebagai kota pendidikan, perdagangan, dan pariwisata yang strategis bagi perekonomian Sumatera Barat.
“Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memandang Bukittinggi sebagai kota yang sangat strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata daerah. Kami mengapresiasi berbagai capaian dan penghargaan yang diraih Pemko Bukittinggi serta memberikan dukungan penuh agar kota ini terus tumbuh berdaya saing, menjaga lingkungan dan cagar budaya, memberi ruang kreatif bagi generasi muda, dan berpihak pada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dalam rangka Hari Jadi Kota Bukittinggi ke-241, Pemerintah Kota Bukittinggi memberikan penghargaan kepada tokoh yang telah berjasa dan berkontribusi bagi Kota Bukittinggi, yaitu H. Wazar Barmansyah bin Bilal (1930–2011), anggota TNI-AD Revolusi Fisik, penerima Bintang Gerilya, serta pernah menjalankan tugas intelijen di Indonesia dan Amerika Serikat pada masa Presiden Soekarno dan H. Muhammad Rijal Sadir (1916–1998), yang aktif sebagai pengurus Surau Garegeh dan Masjid Tablighiyah Garegeh, anggota DPRD Kota Bukittinggi tahun 1982–1984, serta Veteran Republik Indonesia. Penghargaan yang diberikan berupa pin emas dan sertifikat. (Aul)







