PADANG — Masyarakat Sumatera Barat mendapat kabar baik setelah kuota bahan bakar minyak jenis Bio Solar resmi bertambah sekitar 70 ribu kiloliter. Penambahan ini disetujui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk memenuhi kebutuhan daerah hingga akhir tahun.
Langkah tersebut menjadi hasil dari upaya Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi yang sejak Agustus mengirim surat resmi kepada BPH Migas guna mengusulkan tambahan alokasi Bio Solar.
“Kita sudah surati BPH Migas sejak Agustus lalu dan alhamdulillah usulan itu dikabulkan. Terhitung mulai awal Oktober, kuota Bio Solar Sumbar bertambah sekitar 70 ribu kiloliter. Insyaallah tambahan ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun,” ucap Mahyeldi.
Ia menyampaikan dengan tambahan tersebut, total alokasi Bio Solar Sumbar kini mencapai sekitar 566 ribu kiloliter atau naik 15 persen dari kuota sebelumnya 497.874 kiloliter. Mahyeldi memastikan pasokan dari Pertamina ke seluruh SPBU akan segera kembali normal.
“Kita berharap Pertamina segera mendistribusikan secara merata ke seluruh SPBU agar antrean panjang dapat terurai dan kebutuhan masyarakat terpenuhi. Pemerintah akan terus berkoordinasi agar distribusi berjalan lancar,” ucap Mahyeldi.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Sumbar Helmi Heriyanto menjelaskan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pertamina setelah keputusan penambahan kuota diterbitkan.
“Karena keputusan baru keluar awal Oktober, tentu perlu waktu penyesuaian teknis pengiriman. Namun insyaallah dalam waktu dekat pasokan akan normal dan antrean di SPBU berangsur hilang,” ucap Helmi.
Penambahan kuota Bio Solar ini diharapkan menjadi solusi konkret bagi masyarakat, terutama petani, nelayan, dan pelaku usaha transportasi di Sumatera Barat yang bergantung pada BBM bersubsidi. (bdr)