PADANG-Menjelang hari H pelaksanaan peserta Lomba Lintas Alam – Telusur Jejak Perjuangan Harimau Kuranji (LLA-TJPHK) II tahun 2023 panitia telah melakukan survei lapangan Sungkai dan Bukik Bulek di kelurahan Lambung Bukik Kecamatan Pauh, Minggu (17/9/2023).
Survei lapangan tersebut panitia melibatkan Dispora Sumbar serta anggota DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman, sebagai pemilik pokok pokok pikiran (Pokir) kegiatan Limba Lintas Alam ini.
“Survei lapangan ini menentukan rute yang akan dilalui peserta nanti. Di mana rute tersebut merupakan jejak jalur yang pernah dilalui pejuang Harimau Kuranji,” ucap Ketua Panpel Khalid Khalilullah, kepada berita Portal ini, Minang (27/9/2023).
Dikatakan Khalil, sekarang sudah masuk H minus 5 pelaksanaan LLA-TJPHK tanggal 22-25 September, , maka panitia segera menentukan jalur yang akan dilalui para peserta nanti. Survei yang dilakukan panitia tersebut di sekitar Bukek Bulek dan Sungkai Lambuang Bukik Kecanatan Pauh. Planning LLA-TJPHK tidak meliputi jalur yang ada di Nagari Pauh IX Kecamatan Kuranji dan Nagari Pauh V Kecamatan Pauh saja.
Akan tetapi pada alek LLA-TJPHK II tahun 2023 ini rute meliputi Kecamatan Padang Timur, Kecamatan Padang Barat dan Kecamatan Padang Utara.
Anggota Komisi IV DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman mengatakan, lomba lintas alam ini mengusung tema dengan Lomba Lintas Alam Telusur Jejak Perjuangan Harimau Kuranji bisa tumbuhkan semangat nasionalisme Bela Negara Patriotisme, Kecintaan dan Kepedulian Generasi Muda terhadap nilai nilai perjuangan di bawah Garda Harimau Kuranji, kemudian cinta dan peduli terhadap Lingkungan, Sosial dan Budaya.
Kemudian bertujuan meningkatkan rasa cinta tanah air terhadap generasi muda dengan mengenang jejak perjuangan Harimau Kuranji. Menumbuhkan, menanamkan nilai nilai perjuangan Nasionalisme dan semangat Patriotisme terhadap Generasi Muda. Mempererat persatuan dan kesatuan serta tali persaudaraan antar Generasi Muda.
Ditambahkan Evi Yandri, dalam lomba ini ada kegiatan. Pemutaran film dokumenter dan Teaterikal Jejak Perjuangan Harimau Kuranji. Pemaparan sejarah mengenai perjuangan mempertahankan kemerdekaan oleh seluruh komponen masyarakat Kota Padang, Sumbar dan Indonesia, yang dikenal dengan Sejarah Perjuangan Harimau Kuranji.
“Lomba ini memperebutkan total hadiah sebesar lebih kurang Rp 50 juta, untuk dua kategori peserta kelompok SMA, SMK sederajat serta kelompok umum,” kata Evi Yandri, anggota Komisi IV DPRD Sumbar.
Dikatakan Evi Yandri, lomba ini dilatarbelakangi agar generasi muda baik Kota Padang dan Sumbar umumnya agar tak melupakan sejarah perjuangan rakyat Sumbar, terutama perjuangan masyarakat Kota Padang di kawasan Pauh IX Kuranji dan sekitranya.
Karena Nagari Pauh IX Kuranji merupakan kawasan penting dan strategis sebagai basis pergerakan para pejuang kemerdekaan tak terlepas dari letaknya yang sangat strategis untuk pertahanan sekaligus penyerangan pasukan Indonesia ke kantong-kantong pertahanan Sekutu dan Belanda.
Ditambah adanya jalan tikus yang melintasi daerah itu menjadi penghubung daerah Kuranji dengan berbagai daerah pertahanan di garis belakang hingga ke hutan-hutan di sisi Bukit Barisan.
Lahirnya Harimau Kuranji didasari
dengan keberanian dan kemahiran pejuang-pejuang kemerdekaan di Kuranji yang ditakuti Sekutu. Strategi perang gerilya yang diterapkan Ahmad Husein Cs seringkali merepotkan tentara Belanda. Bagi Sekutu dan Belanda , Harimau Kuranji merupakan ganjalan sekaligus momok yang sangat menakutkan. (drd)
Comment