PADANG – Hujan deras yang mengguyur sebagian daerah di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Senin (23/1) menimbulkan sejumlah bencana alam. Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar, bencana alam terjadi di Kabupaten Agam, Kepulauan Mentawai, Padang Pariaman, Padang dan Pesisir Selatan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Sumbar, Jumaidi dalam laporannya mengatakan, di Kabupaten Agam, akibat curah hujan dengan intensitas sedang mengakibatkan banjir di Nagari Sitanang Kecamatan Ampek Nagari pukul 17.10 WIB. Banjir berdampak menggenangi rumah warga setinggi 50-60cm dengan dampak 1 KK (5 jiwa).
Di Kabupaten Kepulauan Mentawai, banjir terjadi di Desa Malancan Kecamatan Siberut Utara dengan ketinggian air 50-100 cm.
Sementara di Kota Padang, terjadi longsor di Panorama 1 Kecamatan Lubuk Kilangan, sekitar 17.00 WIB. Dampak tertimbunnya badan jalan oleh material longsoran mengakibatkan akse jalan Padang-Solok tertutup.
“Alat berat yang berada di Lubuk Selasih sedang menuju lokasi kejadian longsor. Akses jalan sudah kembali normal,” terangnya.
Di Kabupaten Padang Pariaman, tingginya intensitas hujan dan cuaca yang esktrem, Senin, 22 Januari 2023 dari siang hingga malam, mengakibatkan 13 kecamatan di Padang Pariaman dilanda bencana alam, yakni banjir, longsor, dan angin kencang.
Beberapa sungai meluap, rata-rata tinggi genangan air sekira ±50-300 cm. BMKG bahkan mengeluarkan Peringatan Dini Cuaca di Padang Pariaman.
Kawasan yang terdampak banjir meliputi, Kecamatan Batang Anai: Nagari Sungai Buluah Barat dan Nagari Buayan Lubuak Aluang. Kecamatan Ulakan Tapakis: Nagari Kampuang Galapuang Ulakan, Nagari Sandi Ulakan, Nagari Ulakan, Nagari Seulayat Ulakan, Nagari Seigimba Ulakan, Nagari Mangopoh Palak Gadang Ulakan, dan Nagari Tapakih.
Banjir juga melanda Kecamatan 2×11 Anam Lingkuang: Nagari Sicincin dan Nagari Sungai Asam. Kecamatan Lubuak Aluang: Nagari Lubuak Aluang, Nagari Pasie Laweh Lubuak Aluang, Nagari Sungai Abang Lubuak Aluang, dan Nagari Sikabu Lubuak Aluang.
Banjir juga terjadi di Kecamatan Nan Sabaris: Nagari Pauah Kamba, Nagari Kapalo Koto, Nagari Padang Bintungan, dan Nagari Padang Kandang Pulau Aia Padang Bintungan.
Kecamatan Sintuak Toboh Gadang: Nagari Sintuak, dan Nagari Toboh Gadang Selatan.
Kecamatan VII Koto: Nagari Limpato Sungai Sariak, Nagari Balah Aia Utara, dan Nagari Lareh Nan Panjang Selatan. Kecamatan V Koto: Nagari Campago, Kecamatan Anam Lingkuang: Nagari Koto Tinggi, dan Nagari Gadua. Kecamatan 2×11 Kayu Tanam: Nagari Anduriang.
Sementara longsor terjadi di Kecamatan Lubuk Aluang: Nagari Pasie Laweh Lubuak Aluang. Kecamatan 2×11 Kayu Tanam: Nagari Anduriang. Kecamatan 2×11 Anam Lingkuang: Nagari Sungai Asam. Kecamatan VII: Nagari Sungai Sariak, Nagari Bisati Sungai Sariak, dan Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak.
Longsor juga terjadi di Kecamatan V Koto: Nagari Campago. Kecamatan VII Koto Patamuan: Nagari Tandikek. Kecamatan VII Koto Padang Sago: Nagari Koto Dalam Barat, dan Nagari Koto Dalam. Kecamatan Sungai Garinggiang: Nagari Kuranji Hulu. Kecamatan V Koto Timur: Nagari Kudu Gantiang.
Daerah yang terdampak angin kencang terjadi di Kecamatan VII Koto Patamuan: Nagari Koto Mambang, Kecamatan VII Koto: Nagari Limpato Sungai Sariak.
Dampak dari bencana yang ditimbulkan, rumah rusak ± 50 unit, rumah terendam ± 1500 unit. Juga terdapat fasilitas ibadah terendam ± 50 unit, fasilitas pendidikan terendam ± 30 unit.
Sedangkan fasilitas pemerintahan terendam ± 20 unit, lahan pertanian terendam ± ratusan hektar, lahan persawahan terendam ± ratusan hektar, kolam ikan terendam ± ratusan kolam, dan akses jalan nasional Padang – Bukittinggi terganggu karena jalan tertutup banjir.
Korban jiwa yang meninggal dunia sebanyak 2 orang, luka–luka (5 orang), warga terdampak lebih kurang 1500 KK dan mengungsi lebih kurang 750 KK
Tindaklanjut penanganan, BPBD Padang Pariaman bersama Pemkab Padang Pariaman meninjau langsung kondisi banjir dan longsor. BPBD Padang Pariaman koordinasi dengan BPBD Provinsi Sumbar dan stakeholder terkait.
Satuan Tugas Tim Reaksi Cepat (Satgas TRC) PB BPBD Kabupaten Padang Pariaman melakukan koordinasi dengan Pemerintah kecamatan/nagari, serta melakukan pendataan/assessment. Tim gabungan melakukan pencarian, evakuasi korban, dan membersih material longsor.
Akibat longsor dan banjir, masyarakat yang terdampak membutuhkan makanan siap saji, obat-obatan, dan makanan bayi. Selain itu, juga dibutuhkan batu bronjong/sheet pile dan tanggul sementara, serta alat berat.
Sementara, di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), hujan disertai angin kencang mengakibatkan beberapa kejadian bencana. Yakni, longsor di Nagari Sungai Lundang, Kecamatan Koto XI Tarusan menghambat akses jalan Padang-Painan, banjir empat titik di Nagari Batang Kapas, dan pohon tumbang di Nagari Bungo Pasang Satu, Kecamatan IV Jurai.(*/Bdr)
Komentar