Ekonomi

Dengan Rasa Ciri Khas, Kopi Bukit Apit Siap Dibangkitkan Kembali di Pasaran 

404
×

Dengan Rasa Ciri Khas, Kopi Bukit Apit Siap Dibangkitkan Kembali di Pasaran 

Sebarkan artikel ini

BUKITTINGGI — Kopi Bukit Apit di Kota Bukittinggi yang mulai meredup di pasaran, siap dibangkitkan lagi sebagai kopi terkenal dengan rasa yang khas, sehingga mampu merambah pasar dunia.

Setidaknya demikian harapan ke depan dari Koperasi Syariah Bina Berkah, dalam acara Launching Kopi Bukit Apit Bangkit di salah satu rumah makan di Bukittinggi, Jumat malam (4/3/2022).

Target Koperasi Syariah Bina Berkah menduniakan Kopi Bukit Apit, merupakan cita-cita besar nantinya mampu membawa perubahan bagi pengusaha kopi di Bukit Apit.

Sebagaimana disampaikan Ketua Koperasi Syarif Isran, yang berharap anggota Koperasi Syariah Bina Berkah, agar melakukan pengolahan kopi sesuai standar koperasi.

BACA JUGA  Mutasi dan Promosi di Perumda AM Kota Padang untuk Efektifitas Kinerja

Karena menurut Syarif, jika tak dilakukan pengolahan sesuai standar koperasi, tentu Kopi Bukit Apit tak ada khas Kopi Bukit Apit yang melegenda.

Ia berharap, bahan baku Kopi Bukit Apit diproduksi dari petani kopi di daerah Bukit Apit secara langsung.

“Bagaimana bisa dikatakan Kopi Bukit Apit, sementara bahan kopi yang diolahan diambil dari daerah lain,. Yang membuat rasa khas Kopi Bukit Apit, memang bahan kopi dari Bukit Apit langsung,” papar Syarif.

Launching Kopi Bukit Apit Bangkit dihadiri Wakil Wali Kota Bukittinggi Marfendi didampingi istri, Nurna Eva Karmila.

Marfendi saat aunching mengatakan, Kopi Bukit Apit dulu sudah terkenal luas, karena punya rasa yang khas.Tentunya kata Marfendi, rasa yang khas tersebut perlu dipertahankan, yaitu secara rasa tak sama dengan kopi produk yang lain.

BACA JUGA  Dua Hari Lagi Penas Tani 2023, Semua Kamar Hotel di Sumatera Barat Penuh

Marfendi lalu mencontohkan Kopi Aceh. Ia mengatakan bahwa Kopi Aceh, orang akan tahu bahwa segi rasanya yang khas.

“Kalau bisa, Kopi Bukit Apit ini juga harus memiliki brand, misalnya di segi aroma. Jika orang mencium, orang langsung tahu bahwa itu adalah kopi Bukit Apit,” papar Marfendi.

Menurut Marfendi, dilihat secara produksi dari petani kopi di daerah Bukit Apit yang tak begitu banyak, mungkin saja keterbatasan lahan.

Menurut Marfendi lagi, kondisi itu bisa diatasi dengan cara mencari kopi di daerah lain yang memiliki kwalitas bagus.

“Perlu kajian. Dulu kenapa kopi itu bagus. Ternyata tingkat lamanya di sinar matahari berpengaruh pada rasa. Dimana daerah yang sama ini harus dikaji,” ungkap Marfendi .

BACA JUGA  Semen Padang Kirimkan TRC dan Karyawan Bantu Warga Terdampak Banjir

Marfedi menambahkan, pabrikasi kopi juga harus dikaji, bagaimana bentuk memproduksi yang sesuai standar.

Marfedi pada acara launching Kopi Bukit Apit Bangkit berharap, pihak koperasi kalau dapat mempatenkan Kopi Bukit Apit. (ray)

Comment