Peristiwa

Disebut Aksi Gila, Wagub Sumbar Audy tempuh 600 KM tunggangi Jetski ke Mentawai

399
×

Disebut Aksi Gila, Wagub Sumbar Audy tempuh 600 KM tunggangi Jetski ke Mentawai

Sebarkan artikel ini
Wagub Sumbar, Audy Joinaldy kendarai jetski di Mentawai.ist

PADANG – Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy kendarai jetski sejauh 600 KM atau sekitar 400 mil laut. Jarak itu ditempuhnya pergi pulang dari Kota Padang, hingga Pulau Sanding via Sikakap Pagai Selatan.

“Alhamdulillah aman, ini menunjukan Kepulauan Mentawai itu tidak jauh. Buktinya saya dengan jetski bisa sampai ke Mentawai,”sebut Audy.

Tak sedikit keberangkatan polisit PPP itu menunggangi jetski ke Mentawai diminta dibatalkan oleh banyak kerabat. Bahkan, sejumlah kepala daerah berharap Audy tidak menempuh jarak itu dengan jetski. Akhirnya tantangan itu diambilnya, meski disebut merupakan aksi gila.

“Awalnya memang banyak yang melarang saya. Karena menganggap saya gila,”ungkapnya.

Tak mudah memang baginya untuk menempuh jarak tersebut. Meski dilalui dengan cuaca yang cerah, Audy juga sempat dihantam badai dua kali. Akibatnya dia harus memperlambat kecepatannya.

BACA JUGA  Pemko Bukittinggi Peringati Hari Otonomi Daerah ke XXVIII

Jika tidak, maka jetski yang ditungganginya akan melompat-lompat ke udara. Jelas itu bisa membahayakan dirinya.

“Dari Sikakap ke Sanding memang sempat dihadang badai dua kali. Namanya cuaca berubah-ubah, menyebabkan kita jumping,”sebutnya.

Dalam menggunakan jetski ini, Audy didampingi dua jetski lainnya. Kemudian dipandu arahnya oleh Kapal Basarnas sebagai penunjuk arah.

Pengendara jetksi yang mendapingi Audy yakni, Javies Vandinata, Jairson Vandinata, Junaidi, Harianto Pohan, Wiliyanto Osman, Zulkarnaini, Alta S, Ghulam Halim dan Chandara.

“Kami berterimakasih dengan Basarnas sebagai penunjuk arah. Jika tidak ada penunjuk arah, pulau nampak tapi arahnya kemana kita kan tidak tahu dermaganya,”sebutnya lagi.

Disebutkannya, langkah itu diambilnya untuk mengikuti misi pemancangan tapal batas sebagai pulau terluar bagian Selatan Sumbar di Pulau Sanding. Selain itu juga sejumlah rangkaian lainnya.

BACA JUGA  Sudah 7 Hari 11 Nelayan Pessel Hilang, Pencarian masih Dilanjutkan

Kepala Biro Pemerintahan Setdaprov Sumbar, Doni Rahmat Samulo mengatakan, pemancangan tapal batas dengan upacara bendera di Beriloga Sabeu adalah mementum yang sangat penting.

Eskpedisi tersebut mengusung 6 tujuan utama, yakni penegasan pulau paling Selatan Sumbar. Mengubah peruntukan zona ruang laut di sekitar kawasan Beriloga dari semula menjadi nelayan perikanan tangkap menjadi pariwisata.

Kemudian persiapan perencanaan pembangunan dermaa di Teluk Sinanak, ada muatan mitigasi bencana. Kegiatan itu juga menjadi momentum untuk mengekspose potensi wisata di Pagai Selatan yang sungguh eksotik.

“Ada kita juga menggalakan olahraga air sebagai sport touris,”sebutnya.

Penetapan Pulau Sandiang sebagai batas wilayah Sumbar berdasarkan Berita Acara Kesepakatan Penyusunan Review Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Wilayah Perbatasan Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Bengkulu Nomor 523/1312-DKP.3/V/2017 tanggal 3 Mei 2017.

BACA JUGA  4000 Warga Malalak Kabupaten Agam Telah Manfaatkan Aplikasi Leton

Kemudian, berdasarkan Gazeter Nasional Tahun 2020 dinyatakan bahwa pulau ini adalah milik Sumbar, milik Kab Kep Mentawai. (Bdr)

Comment