Ekonomi

Vaksin Berhasil, Inggris Tidak lagi Mewajibkan Masker

274
×

Vaksin Berhasil, Inggris Tidak lagi Mewajibkan Masker

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI - Warga Inggris yang masih mengenakan masker guna terlindung dari virus corona yang menyerang dunia (ISTIMEWA)

PADANG – Pemerintah Inggris mencabut aturan wajib masker terhitung Kamis (27/2/2022). Booster vaksin diklaim berhasil mengurangi penyakit serius dan rawat inap Covid-19 di negeri Ratu Elizabet tersebut.

Masker tidak lagi diwajibkan di Inggris. Persyaratan hukum izin Covid-19 untuk masuk ke klub malam dan tempat-tempat besar lainnya telah dihapus.

Pekan lalu, pemerintah Inggris juga telah mencabut saran orang-orang bekerja dari rumah dan panduan bermasker di ruang kelas.

Langkah-langkah yang disebut “Rencana B” telah dilakukan Inggris sejak awal Desember 2021 untuk menghentikan penyebaran cepat varian Omicron dan mengulur waktu bagi penduduk agar bisa mendapatkan suntikan vaksin booster (penguat).

Sekretaris Kesehatan Sajid Javid mengatakan peluncuran vaksin pemerintah, pengujian dan pengembangan perawatan antivirus digabungkan untuk membuat “beberapa pertahanan terkuat di Eropa”, memungkinkan “kembali dengan hati-hati” ke normalitas.

Tetapi dia menambahkan bahwa, “saat kita belajar untuk hidup dengan Covid, kita perlu melihat dengan jelas bahwa virus ini tidak akan hilang”. Sementara infeksi terus turun, pejabat kesehatan mengatakan bahwa Omicron masih umum di seluruh negeri, terutama di kalangan anak-anak dan orang tua.

Para pejabat mengatakan bahwa hampir 84 persen orang berusia di atas 12 tahun di Inggris telah mendapatkan dosis vaksin kedua, dan dari mereka yang memenuhi syarat, 81 persen telah menerima suntikan booster.

Penerimaan rumah sakit dan jumlah orang di unit perawatan intensif telah stabil atau turun. Kasus harian telah turun dari sebelumnya mencapai lebih dari 200.000 kasus sehari menjadi di bawah 100.000 dalam beberapa hari terakhir.

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan pekan lalu bahwa lonjakan infeksi Omicron sekarang telah mencapai puncaknya secara nasional.

Namun, Wali Kota London Sadiq Khan mengatakan masker masih diperlukan di bus dan kereta bawah tanah ibu kota. Persyaratan hukum bagi mereka yang terinfeksi untuk mengasingkan diri selama lima hari penuh tetap ada.

Namun, Johnson mengatakan kebijakan itu juga akan segera berakhir, dan diganti dengan saran dan panduan bagi mereka yang terinfeksi untuk berhati-hati.

Pejabat kesehatan mengatakan mereka merencanakan strategi pascapandemi jangka panjang yang memperlakukan Covid-19 seperti flu.

Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara, yang membuat aturan kesehatan masyarakatnya sendiri, juga telah melonggarkan pembatasan virus korona di negara mereka.(*/Bdr)

Comment