Olahraga

Laga Semifinal PSP Padang Versus PSKB Bukittinggi Ilegal

295
×

Laga Semifinal PSP Padang Versus PSKB Bukittinggi Ilegal

Sebarkan artikel ini

 

PADANG-Manajemen PSP Padang protes terhadap pertandingan semifinal PSP Padang versus PSKB Bukittinggi, yang berakhir dengan skor 2-1, untuk kemenangan PSKB. Pasalnya, pertandingan yang dihelat di Sungai Sarik Padangpariaman tersebut mengangkangi regulasi pertandingan, kaena tidak mengantongi izin dari kepolisian. Sebab, ketika dipertanyakan izinya kepada panitia pertandingan, panitia tak hisa memperlihatkan bukti perizinanya.

Tidak itu saja, pertandingan tersebut hanya boleh disaksikan sekitar 200 penonton, dengan alasan protokoler kesehatan (Prokes). Namun, kenyataan penonton meluber hingga ke pinggiran lapangan. Bahkan, penonton sampai menumpuk hingga ke belakang gawang. Diperkirakan penonton mencapai 10.000 orang.

Selain itu pertandingan masih menyisakan waktu kurang lebih 5 menit, pengadil pertandingan atas nama Farizon kabur dari pertandingan. Sehingga, pertandingan masih berlangsung hingga sekarang. Buktinya, hingga sekarang wasit belum meniup pluit panjang pertanda pertandinga 90 menit dihentikan.

“Artinya, pertandingan semifinal Liga 3 Sumbar yang mempertemukan PSP Padang versus PSKB Bukittinggi tidak sah. Karena pertandingan liga 3 telah melanggar regulasi, jika pertandingan tak seuai aturan tentu hasil dari pertandingan tersebut tak sah,” ujar Direktur Teknik (Dirtek) PSP Paang Joni Effendi kepada media di kawasan GOR Agus Salim Padang, Selasa (7/12).

BACA JUGA  Olahraga Binaraga Bisa Dikolaborasikan untuk Mempromosikan Pariwisata Daerah

Ditambahkan Joni, jika bicara pertandingan sepakbola harus mengacu terhadap regulasi, sekarang yang dilanggar pertandingan itu adalah regulasi. Buktinya, tak ada izin dari kepolisian. Sementara, aturan perizinan dari kepolisian itu adalah baku. Jadi tak ada izin dari polisi, maka pertandingan tak bisa digelar. Jadi bisa disimpulan yang menggelar pertandingan tak paham dengan regulasi. “Sebab yang tertinggi dalam sepakbola itu adalah regulasi,” kata Joni.

Tak ada perizinan dari kepolisian sehingga tak ada pengamanan dari polisi. Walapun, dilihat ada beberapa polisi di lapangan, namun tak sesuai dengan jumlah penonton. Selain itu juga dilihat ada personel Satpol PP, namun Satpol PP bukan Tupoksi-nya mengamankan pertandingan sepakbola. Sedangkan, Tupoksi Satpol PP mengawal Perda dan kebijakan kepala daerah. “Sehingga, tak ada pengamanan dari polisi. Seharusnya, pertandingan ditunda,” ujar Joni.

BACA JUGA  Mawardi Tarmizi Tabuh Turnamen Pickleball Dinking Doble se-Sumbar

Dikatakan, ini hal yang pertama dalam pertandingan, biasanya tim yang mundur dari pertandingan. Tetapi dalam pertandingan ini wasit yang kabur dari pertandingan. Ini wasit telah mengingkari sumpahnya memimpin pertandingan dalam 2 X 45 menit.

Kemudian, jika ada permasalahan seperti panitia melaksanakan dalam jangka 120 menit atau 2 jam, panitia harus memanggil kedua tim, pengamanan. Hal itu untuk membuat keputusan apakah pertandingan ditunda atau dilanjutkan. Namun hal itu tak dilakukan panitia. Sehingga, perlau dipertanyakan legalstanding dari pertandingan PSP vs PSKB ini dipertanyakan. “Jika legalitas pertandingan tak ada, maka hasil pertandingan tak sah,” ucap Joni.

*Layangkan Protes ke PSSI
Manager PSP Padang Irwan “Sangir” Afriadi mengaku, telah melayangkan protes ke PSSI pusat, karena pertandingan tersebut tak layak disebut pertandingan. Kemudian pertandingan tersebut tidak layak dilaksnakan karena tak ada izin dari kepolisian. “Dan anehnya, pertandingan menyisakan waktu 5 menit, wasit yang memimpin pertandingan Farizon dengan KTP asal Kota Padang kabur dari pertandingan,” ujar Irwan.

BACA JUGA  Jika Hamdanus Ngotot Maju di Musorprovlub, Letakan Dulu Jabatan Plt - nya

Selain itu, jelas Irwan, pertandingan tersebut jelas-jelas melanggar aturan Prokes. Sementara, pertandingan yang diizinkan hanya ditonton 200 orang, kini penonton diperkirakan mencapai seribu penonton.

Sekum PSP Padang Haris Dt Batuah mengatakan, hingga sekarang pertandingan masih berlanjut, karena hingga sekarang pertandingan yang dipimpin wasit Farizon belum meniup pluit panjang. “Jadi pertandingan ini dinilai cacat, karena pertandingan tak sesuai dengan aturan, ” ujar Harris.

Haris menilai ada permainan, kenapa Asprov PSSI Sumbar mengokomodir PSKB Bukittinggi melaksanakan pertandingan di Sungai Sarik Padangpariaman. Ketika, diusulkan pertandingan semifinal ini dilaksanakan di GOR Agus Salim ia menolak.Begitu, juga diusulkan ke daerah lain seperti Pessel da Sijunjung, manajemen PSKB menolak. Lalu, tiba-tiba disepakati pertandingan di Sungai Sarik Padangpariaman. Ada apa ini. (drd)

Comment