Budaya

Mahyeldi: Identitas Minangkabau tidak Lengkap Tanpa Silek

252
×

Mahyeldi: Identitas Minangkabau tidak Lengkap Tanpa Silek

Sebarkan artikel ini
Gubernur Mahyeldi saat menghadiri Festival Batajau Silek Tuo di Nagari Sungai Sariak, Padang Pariaman, Minggu (19/9).ist

PADANG – Gubernur Mahyeldi mendorong seni bela diri tradisional untuk dilestarikan. Karena, tanpa silek identitas Minangkabau menjadi tidak lengkap.

“Salah satu ciri dan identitas Minangkabau adalah silek. Jika itu punah, maka identitas Minangkabau itu menjadi kurang lengkap,” katanya saat menghadiri Festival Batajau Silek Tuo di Nagari Sungai Sariak, Padang Pariaman, Minggu (19/9/2021).

Selain sebagai pagar diri dan pagar nagari, silek menurutnya adalah salah satu piranti untuk meningkatkan kepercayaan diri. Terutama mental orang Minang sehingga tidak gagap ketika turun ke “gelanggang ramai”.

“Bekal ini pula, selain bekal ilmu dan agama yang membuat tokoh-tokoh Minang bisa disegani di tingkat nasional atau internasional,” katanya.

BACA JUGA  Gubernur Mahyeldi Berharap Masjid-Masjid di Sumbar Selalu Makmur

Karena itu pemerintah daerah harus mengambil peran untuk membantu tuo-tuo silek agar bisa fokus untuk menurunkan ilmu pada akan dan kemenakannya.

“Data kembali tuo-tuo silek dan sasaran yang ada dan berikan pembinaan agar silek tetap lestari di bumi Minangkabau,” katanya.

Ia mengapresiasi kegiatan festival yang mengambil tema silek tuo tersebut sebagai salah satu upaya untuk memperkenalkan dan mengajak generasi muda untuk belajar khasanah budaya Minang tersebut.

Festival Batajau Silek diikuti 15 sasaran silek Padang Pariaman dan dihadiri oleh belasan tuo-tuo silek.

Festival tersebut digelar untuk mengantisipasi kurangnya minat anak kemenakan di Minangkabau mempelajari seni beladiri tradisional silek tuo. (Bdr)

Comment