PADANG-Pengcab PBSI Padang segera menyusun rencana pelantikan kabinet kepengurusan periode 2021 – 2025. Hal itu menyusul Pengcab PBSI Padang telah menerima SK dari Pengprov PBSI Sumbar No.Skep/11/PBSI – SB /V//2021 tanggal 10 Mei 2021.
“Setelah kami menerima SK dari Pengprov PBSI Sumbar, maka kami segera menyusun rencana pelantikan personalia kepengurusan Pengcab PBSI Padang periode 2021 – 2025,” ujar Ketua Pengkot PBSI Padang terpilih Mukhlis SE kepada wartawan, Sabtu (22/5/2021).
Dikatakan Mukhlis, pelantikan segera akan rencanakan secepat mungkin, tentu dengan disesuaikan dengan jadwal Ketua Pengprov PBSI Sumbar agar bejalan sesuai dengan rencana. Pelantikan direncanakan di salah satu hotel di Kota Padang. Sementara, penyusunan kabinet kepengurusan Pengcab PBSI Padang sudah rampung sebelum SK dari dar Pengprov PBSI Sumbar turun.
Kemudian, agenda mendesak setelah pelantikan yakni melakukan rapat kerja (Raker). Dalam Raker tersebut akan menyusun rencana kerja dalam waktu dekat dan rencana kerja hingga ke tahun 2025.
Kemudian, dalam menatap Porprov 2022 yang rencananya akan dilaksnakan di Kota Padangpanjang dan Tanahdatar, juga akan dibahas terkait atlet. Maka sebelum Porprov 2022 ditabuh, Pengcab PBSI Padang bakal menertibkan potensi atlet yang ada di Kota Padang. Salah satunya, atlet teradata dalam sistem inenformasi (SI) atlet.
Sekum Pengprov PBSI Sumbar Doni mengharapkan, PBSI Padang segera berbenah terutama dalam menata potensi atlet bulutangkis yang ada di Kota Padang. Memang diakui soal kepengurusan PBSI Padang ini selalu sedikit berliku.
“Namun, walau sedikit berliku tapi dengan pasti SK sudah terbit dari Pengprov PBSI Sumbar. Hal itu dikuatkan dengan surat rekomendasi dari KONI Pdang, No. 15/K-PDG/KU/V/2021, “ujar Doni.
Selain iru, jelas Doni, Pengprov PBSI cukup mengapresiasi adimistrasi surat surat PBSI Padang yang cukup tertib. Maka tak menutup kemungkinan Pengkot Kabupaten dan kota maupun Pengprov sendiri belajar soal tertib administrasi surat menyurat. Selain itu persoalan Porprov bukan hal gawe yang mendesak, tapi perlu juga dibahas terutama terkait penertiban atlet. (rjk)