BUKITTINGGI – Ketua Asosiasi Homestay Bukittinggi (AHB), Sumatera Barat, Hj. Yuliarti Bachtiar, SE mengakui dalam mempertahankan keberadaan homestay di kota itu, pihaknya secara bersama=sama harus mencari upaya lain. Kata dia, upaya lain tersebut terpaksa disiasati bersama, mengingat tingkat kunjungan wisatawan ke Bukittinggi jauh menurun disebabkan masih adanya masa pandemi atau virus corona -19 (Covid-19).
“Guna menutupi atau mencukupi kebutuhan sekaligus agar homestay tetap bisa bertahan, selama ini kami bersama-sama pemilik maupun pengelola homestay di bawah wadah AHB mencari upaya lain dengan cara menjalankan berbagai bisnis. Diantara bisnis yang kami jalankan itu adalah berjualan kebutuhan pokok sehari-hari bahkan ada juga memproduksi kue dan makanan ringan lain,” ujar Yuliarti kepada media ini di sekretariat AHB di One Homestay Syari’ah, by pass kota setempat, Jumat (16/4/2021).
Dilanjutkan Yuliarti akrab disapa Loly ini, seiring berjalannya waktu, kini AHB mendapatkan setitik harapan baru yakni terjalin-nya kerjasama di bidang paket wisata dengan perusahaan penerbangan City Link.
“Garis besarnya melalui kerja sama tersebut, jika ada tamu, pihak City Link akan mengarahkan tamu-tamu beristirahat atau menginap di puluhan homestay yang tersebar dalam Kota Bukittinggi,” sebut wanita yang pernah berprofesi sebagai penyiar disebuah radio swasta itu.
Ditambahkan Loly, selama ini rata-rata para tamu yang menginap di homestay merasa lebih nyaman dari pada dipenginapan jenis lain. Rasa nyaman para tamu itu, kata dia, karena tamu seakan berada di rumah sendiri (home away from home).
“Sebab menginap di homestay parta tamu bisa saja bersosialisasi dengan warga sekitar, memasak sendiri dan memancing di kolam ikan sehingga benar-benar merasakan suasana di rumah sendiri,” jelasnya.
*Harapkan Bantuan
Terpisah, Reni, pemilik Iren’s Homestay dalam kota itu, kedepannya sangat berharap adanya dorongan atau suport dari Pemko Bukittinggi, bagaimana seluruh homestay tetap bertahan dan semakin berkembang.
“Ya kami sangat berharap dorongan atau bantuan dari Pemko mengingat masih ada pandemi. Bantuan tersebut bisa saja berupa finansial apalagi usaha homestay salah satu kategori UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah),” kata Reni seraya menambahkan baru-baru ini pihaknya telah membicarakan terkait bantuan tersebut kepada Wakil TP PKK Bukittinggi, Nurna Eva Karmila Marfendi.
Jika nantinya bantuan terealisasi dari Pemko, tambah Reni lagi, pengelolaan dan managemen homestay semakin dapat ditingkatkan sehingga akan memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak antara masyarakat (pemilik homestay) dan Pemko Bukittinggi.
“Sudah pasti memperoleh keuntungan yang sama. Misalkan saja banyak para tamu yang datang menginap dan pengelola homestay tentunya akan membayar retribusi sebagai tambahan APBD kota,” sebutnya. (ank)
Comment